1.
KITAB HOSEA
§ Penulis
: Hosea.
§
Waktu Penulisan : Antara 790 dan 710 SM.
§
Rentang Waktu : Sekitar 45 tahun.
(pelayanan Hosea tumpang tindih dengan nabi Yesaya, Amos dan Mikha).
§
Judul Kitab : Dari sang penulis kitab
dan salah satu karakter utamanya :Hosea. Hosea disebut juga “Nabi dengan hati yang hancur”.
§
Latar Belakang : Pelayanan Hosea di Kerajaan
Utara dimulai ketika Yerobeam II memerintah di Israel, dan berturut-turut mencakup masa
pemerintahan Uzia, Yotam,
Ahas dan Hizkia di Yehuda. Tempat penulisan
kitab
pertama dari para nabi kecil ini tepat sebelum bangsa
Israel dibuang ke Asyur, Saat itu seluruh
bangsa
sedang berada dalam kondisi makmur, namun keadaan rohani mereka menyedihkan
dengan adanya penyembahan berhala dan
penyembahan asusila
dan penyembahan kepada lembu emas yang
dibuat
YerobeamI di Betel dan di Dan.
§
Tempat Penulisan : Israel (Kerajaan
Utara).
§
Mulanya ditujukan kepada : Rakyat di
Kerajaan Utara.
§
Isi : Kehidupan pribadi Hosea jelas
sekali mengambarkan pesan kenabiannya. Sesuai perintah Allah, nabi Hosea menikahi Gomer
seorang pelacur, namun,
bukannya menjadi setia kepada suaminya
yang
memaafkan serta mengasihinya. Gomer justru
kembali
pada para kekasihnya yang dulu. Meskipun
demikian,
Hosea adalah seorang yang tekun, dan iapun dengan penuh belas kasihan berusaha membawanya kembali. Pesan yang
disampaikan Hosea
juga dinyatakan melalui arti nama yang
diberikan
kepada ketiga anaknya : Yizreel, Lo-Ruhama, dan Lo-Ami. Sama dengan Gomer,
Israel yang sama seperti perempuan jalang
mengejar “kasih” yang lain dan bukannya setia dalam “pernikahan” kepada Allah. Namun, pemberontakkan, kemurtadan, dan
perzinaham Israel akhirnya
memberi jalan bagi kasih Allah. Akhirnya,
Hosea
menguraikan secara garis besar pemulihan
atas
Israel dan Perjanjian Pernikahan yang baru.
§
Kata Kunci : “Pernikahan”,
“Pengampunan”. Sama seperti Hosea menikahi Gomer, maka hubungan perjanjian Allah dengan Israel
mengambarkan “pernikahan”
mereka. Sama seperti Hosea mengulurkan
tangan dalam :pengampunan” untuk
kembali
kembali istri yang berzina dari pasar budak
(pasal
3), maka Allah juga dalam “pengampunan- Nya” terus mencari milik-Nya.
§
Tema :
o
Kasih Allah tidak bersyarat, kekal dan
mengubahkan.
o
Allah cukup mengasihi kita untuk
mendisiplinkan kita atas
dosa kita.
o
Allah membenci perzinaham jasmani maupun
rohani.
o
Sama sekali tidak ada sesuatu hal pun
yang dapat kita lakukan
dengan memisahkan kita dari belas kasihan
dan
kasih Allah.
o
Kepedulian Allah atas hidup kita secara
keseluruhan termasuk
keberhasilan pernikahan kita.
o
Kasih yang bertepuk sebelah tangan dalam
hidup pribadi kita mungkin dapat membantu
kita mengerti lebih
baik akan rasa sakit hati yang dialami Allah
ketika
manusia menolak kasih-Nya.
§
Garis Besar :
o
Hosea menkahi Gomer. 1:1-3:5.
o
Israel melakukam perzinaan rohani. 4:1-6:3.
o
Israel dihukum karena menolak untuk
bertobat. 6:4-10:15.
o
Kasih Allah atas Israel menjanjikan
adanya pemulihan. 11:1-14:9.
2.
KITAB YOEL
§
Penulis : Yoel.
§
Waktu Penulisan : Antara 835 dan 800 SM.
§
Rentang Waktu : Tidak diketahui secara
seksama lamanya masa pelayanan Yoel, namun nubuatnya bertahan hingga masa pemulihan
Yerusalem di kemudian
hari selesai.
§
Judul Kitab : Kitab ini dinamai menurut
nama penulisnya : Yoel. Yoel disebut juga “nabi Pentakosta”.
Nama Yoel berarti “Yahwe adalah Allah”.
§
Latar Belakang : Yehuda, tempat
penulisan kitab Yoel ini, dihancurkan oleh gerombolan belalang yang tidak terbilang jumlahnya, serbu
belalang ini menghancurkan
segalanya : ladang gandum, kebun
anggur,
taman-taman, dan pohon-pohon. Yoel secara
simbolis
mengambarkan belalang itu sebagai tentara
manusia
yang berbaris dan memandang ini sebagai pengadilan Ilahi yang akan datang
melawan bangsa itu
karena dosa mereka.
§
Lokasi Penulisan ; Kemungkinan
Yerusalem.
§
Mulanya Ditujukan Kepada : Terutama
kepada Kerajaan Yehuda Selatan, tetapi juga kepada semua orang Yahudi dan non-Yahudi.
§
Isi : Wabah belalang mengerikan diikuti
oleh kelaparan hebat melanda seluruh negeri. Yoel mengunakan
peristiwa peristiwa ini sebagai katalisator
untuk memberikan pesan peringatan
kepada
bangsa Yehuda bahwa jika mereka tidak
segera
bertobat dan melakukannya dengan sunguh-sungguh, tentara musuh akan segera
menghabiskan seluruh negeri sama seperti yang dilakukan unsur-unsur alam itu.
Yoel memohon kepada seluruh rakyat
dan
imam di negeri untuk berpuasa dan
merendahkan
diri mereka untuk mencari pengampunan
Allah. Jika mereka memberikan tanggapan
akan terjadi pembaharuan berkat materi dan rohani bagi seluruh bangsa. Akan
tetapi, hari Allah
sedang datang. Pada saat ini belalang yang
menakutkan
akan terlihat hanya bagai ngegat,
karena
semua bangsa akan menerima penghukumannya. Akhirnya, Yoel
menceritakan pemulihan
dan kemakmuran yang terakhir atas Yerusalem.
§
Kata Kunci : “Belalang”; ” Roh”. Kitab
Yoel menyoroti 2 peristiwa besar.
Pertama adalah serangan
“belalang” yang akan menghancurkan
negeri
Yehuda yang suka memberontak. Yang lain
adalah
Allah mencurahkan “Roh”Nya atas semua
manusia,
yang membuat anak-anak laki-laki dan
perempuan
bernubuat dan para pria tua bermimpi dan pria muda mendapatkan penglihatan
(2:28). Pengenapan awal pada nubuat ini
dikutip oleh Petrus dalam
Kisah Rasul yang terjadi pada hari Pentakosta.
§
Tema :
o
Tanpa pertobatan, hukuman akan keras, tidak tanggung-tanggung, dan pasti.
o
Kepercayaan kita tidak boleh
diletakkan pada apa yang kita miliki yang dapat diambil
kembali – melainkan
hanya dalam TuhanAllah kita saja.
o
Kadang-kadang
Allah dapat mengunakan alam, penderitaan
dan peristiwa-peristiwa umum lainya
untuk
membawa kita mendekat kepada-Nya.
o
Perjanjian Allah dengan umat-Nya akan
kekal selamanya.
§
Garis Besar :
o
Serangan kelompok belalang. 1:1-2:11.
o
Kemurahan Allah atas pertobatan 2:12-27.
o
Penghakiman akhir dan kemenangan Allah. 2:28-3:21.
3.
KITAB AMOS
- Penulis : Amos.
- Waktu Penulisan : Antara 760 dan 753 SM.
- Rentang Waktu : 7 – 10 tahun.
- Judul Kitab : Kitab ini dinamakan menurut nama penulisanya : Amos. Amos sering disebut sebagai “Peladang pohon ara dari selatan” atau “Pengembala dari tekoa”.
- Latar Belakang : Amos adalah seorang pengembala dan seorang pemetik buah dari desa Tekoa di Yudea (Batas Selatan Betlehem) pada saat Allah memanggilnya … meskipun ia kurang berpendidikan dan tidak memiliki latar belakang keimaman. Misi Amos diarahkan ke tetangganya di sebelah Utara, yaitu Israel. Pesan Firman yang disampaikannya mengenai kehancuran dan penawanan bangsa itu dimasa yang akan datang karena dosa dosa yang telah mereka perbuat, benar benar tidak disukai dan diacuhkan. Namun sejak jaman Salomo berakhir belum pernah ada masa-masa yang begitu baik di Israel, Pelayanan Amos terjadi pada saat Yerobeam II memerintah atas Israel, dan raja Uzia atas Yehuda ( sekitar 40 tahun sebelum pembuangan bangsa Israel ke Asyur), Nabi-nabi yang ada pada zaman itu adalah Yesaya, Hosea, dan Mikha.
- Tempat Penulisan : Dekat Yerusalem.
- Mulanya Ditujukan Kepada : Terutama kepada bangsa Israel, namun juga kepada Yehuda dan bangsa bangsa sekitarnya.
- Isi : Amos dapat melihat bahwa di bawah kemakmuran dan kekuasaan Israel secara eksternal, bangsa itu secara internal rusak sampai ke dasarnya. Dosa yang sangat besar menyebabkan Amos marah kepada bangsa itu; mengabaikan Firman Allah, pemujaan dan penyembahan berhala, keserakahan, pemimpin yang rusak, dan penindasan kepada orang miskin. Amos memulai dengan menyatakan hukuman atas bangsa-bangsa sekitar, kemudian atas bangsa sendiri Yehuda, dan akhirnya penghakiman yang paling keras atas jatuhnya Israel. Penglihatan yang diterimanyadari Allah mengungkapkan pesan empati yang sama. Penghakiman sudah dekat. Kitab ini berakhir dengan janji Allah kepada Amos akan pemulihan dimasa depan atas sisa-sisa yang tertinggal.
- Kata Kunci : “Tali sipat”; “Harapan”. Pemeliharaan yang diberikan Allah kepada Amos mengungkapkan “tali sipat” ( ukuran ) yang akan digunakan untuk menguji dan menghakimi ( pasal 7 ) umat. Sifat dasar Allah bersinar melalui “harapan” yang Ia tawarkan dengan adanya pemulihan negeri dan rakyatnya.
- Tema :
o Karena
Allah kekal dalam kebenaran-Nya, Ia meninta
supaya
standar kepuasan dalam hidup kita tidak
kurang
dari kebenaran-Nya.
o Allah
membenci dosa, Harga dosa dalam hidup kita sangat mahal.
o Allah
sering memilih orang-orang yang ditolak dunia untuk
mengerjakan pekerjaan-Nya.
o Allah
meminta pertanggungjawaban dari mereka
yang
telah diberi tanggungjawab lebih.
o Penghakiman
Allah adalah pasti.
o Orang-orang
yang takut akan Allah menerima berkat
dari
Allah baik sekarang maupun sampai kekekalan.
- Garis Besar :
o Allah
menghakimi tetangga-tetangga Israel. ( 1:1-2:5)
o Allah
menghakimi Israel. ( 2:6-6:14)
o Amos
mendapatlam lima penglihatan. (7:1-9:10)
o Israel
mendapatkan janji pemulihan. ( 9:11-15)
4.
KITAB OBAJA
§ Penulis
: Obaja.
§ Waktu
Penulisan : Kitab Obaja ini ditulis pada masa salah satu penyerangan terhadap Yerusalem.
Jika kitab ini ditulis ketika kota
Yerusalem dihancurkan oleh
Felistin dan Arab, waktunya dapat ditentukan
antara
848 dan 840 SM. Jika ditulis pada masa
Yerusalem
diserang oleh BAbel di bawah pemerintahan
Nebukadnezar, tahun diperkirakan adalah sekitar 586 SM.
§ Rentang
Waktu : Meskipun lama pelayanan Obaja tidak diketahui pasti, nubuatnya mencakup
ribuan tahun.
§ Judul
Kitab : Kitab ini dinamai menurut nama penulisnya: Obaja. Nama Obaka berarti
“Pelayan Tuhan ”
§ Latar
Belakang : Obaja adalah kitab terpendek dalam Perjanjian Lama dengan hanya 21
ayat. Obaja adalah
seorang nabi Allah yang mengunakan
kesempatan
ini untuk mengutuk bangsa Edom atas
dosanya
baik terhdap Allah dan Israel. Bangsa Edom
merupakan
keturunan Esau dan bangsa Israel adalah
saudara
kembarnya, Yakub. Perselisihan antara kedua bersaudara itu telah mempengaruhi
keturunan mereka
selama lebih dari 1000 tahun. Perpecahan ini
menyebabkan
bangsa Edom melarang bangsa Israel
menyebrangi
daerah mereka pada masa bangsa Israel
keluar dari Mesir. Dosa kesombongan bangsa
Edom
sekarang menuai perkataan penghukuman yang keras dari Tuhan.
§ Tempat
Penulisan : Yehuda
§ Mulanya
Ditujukan kepada : Bangsa Edom.
§ Isi
: Pesan yang disampaikan Obaja adalah keputusan akhir dan pasti: Kerajaan Edom
akan dihancurkan sama
sekali. Bangsa Edom menjadi begitu sombong
merasa
senang melihat nasib buruk bangsa Israel.
Ketika
tentara musuh menyerang Israel, dan bangsa
Israel
memohon pertolongan, bangsa Edommenolaknya
dan memilih berperang melawan mereka dan
bukannya berperang bagi mereka (ayat
10-14).
Dosa kesombongan ini tidak dapat dimaafkan
lagi.
Kitab ini berakhir dengan sebuah janji
pengenapan
dan pelepasan bagi Sion di hari hari
terakhir
ketika negeri itu akan dipulihkan sebagai
umat
Allah ketika Ia sendiri memerintah atas mereka.
§ Kata
Kunci : “Kebanggaan”; “Saudara”. Keaman bangsa Edom (hidup di dalam sebuah kota dikelilingi benteng di gunung Seir)
menyebabkan berkembangnya
sebuah kebanggaan yang jahat. Keturunan
“saudara” mereka lalu diperlakukan
dengan
penghianatan dan diabaikan. Satu-satunya
“kebanggan
” yang baik, dan akan membuat seorang memperlakukan “saudara” nya dengan penuh kasih dan belas kasihan
adalah ketika rasa bangga
itu ada di dalam Tuhan.
§ Tema
:
o
Allah akan mengatasi masalah bagi kita
apabila kita berdiri
benar dihadapan-Nya.
o
Tidak sepeti Edom, kita harus bersedia
menolong orang lain pada saat dibutuhkan.
o
Seperti seorang ayah yang penuh belas
kasih, Allah kadang-kadang
menghukum anak-anakNya.
o
Kesombongan adalah dosa. (Kita tidak
memiliki apapun untuk dibanggakan kecuali
Yesus Kristus dan apa
yang telah dikerjakan-Nya bagi kita).
o
Mengasihi seluruh umat manusia mungkin
saja mudah, tetapi kita membutuhkan
pertolongan Allah untuk
mengasihi tetangga di sebelah kita.
§ Garis
Besar:
o
Nubuat penghukuman atas Edom. 1-9.
o
Dosa Edom. 10-14.
o
Penbalasan Allah pada Edom. 15-18.
o
Edom menjadi milik Israel. 19-21.
5.
KITAB YUNUS
§ Penulis:
Yunus.
§ Waktu
Penulisan : Antara 793 dan 753 SM.
§ Rentang
Waktu : Tidak jelas.
§ Judul
Kitab : Dari penulis dan karakter utama kitab ini Yunus.
§ Latar
Belakang : Yunus – satu satunya nabi dalam Perjanjian lama yang berasal dari
Galilea, lahir diIsrael dan bertumbuh besar do kota Gat-Hefer, sekitar 3 mil dari Nazaret. Yunus diutus
oleh Allah utuk mengabarkan
pertobatan kepada bangsa kafir Asyur
dengan
ibukotanya Niniwe. Ini merupakan sebuah
tugas
yang benar-benar berat karena Asyur memiliki reputasi yang kejam dan menindas,
dan merupakan musuh
lama Israel. Pada masa ini Raja Yerobeam II
sedang
memerintah atas Israel.
§ Tempat
Penulisan : Dekat Yerusalem.
§ Mulanya
ditujukan Kepada : Terutama bangsa Israel.
§ Isi
: Ketakutan dan kesombongan Yunus membuatnya lari dari Allah. Ia tidak ingin
pergi ke Niniwe untuk mengabarkan berita
agar rakyat itu bertobat
– seperti yang diperintahlan Allah – karena
ia
merasa mereka adalah musuhnya, dan ia yakin
bahwa
Allah tidak akan melaksanakan ancamannya
untuk
menghancurkan kota tersebut. Sebaliknya, ia menumpang kapal ke Tarsis yang ada
di arah yang berlawanan.
Kemudian badai yang menghebat menyebabkan
para awak kapal melepar undi untuk
menentukan
bahwa Yunuslah penyebabnya. Mereka melemparnya keluar dari kapal dan ia pun ditelan oleh ikan yang besar. Di dalam
perut ikan selama tiga hari dan tiga malam (1:7), Yunus pun bertobat dari dosanya kepada Allah, dan ikan
tersebut memuntahkannya ke dataran kering.
Yunus melakukan perjalanan sejauh 500 mil
ke kota Niniwe dan
membawa kota itu pada kebangunan rohani yang
sangat
besar (pasal 3), namun bukanya merasa bersyukur, Yunus merasa tidak senang
ketika Niniwe bertobat.
Ia kemudian mendapatkan pelajaran ketika
Allah
mengunakan sebatang pohon anggur, seekor
ulat,
dan angin untuk mengajarnya bahwa Allah itu
penuh
dengan kemurahan.
§ Kata
Kunci : “Ikan”; “Kebangunan Rohani”. Yunus tidak hanya ditelan oleh ikan yang
esar; peristiwa ini mengambarkan Allah
mengulurkan tangan-Nya
untuk menolong sang nabi. Ini memberi
Yunus
sebuah kesempatan unik
untuk mencari kelepasan
yang unik ketika
ia bertobat pada sebuah pengasingan
yang unik pula. Banyak yang mengolongkan “Kebangunan Rohani” yang dibawa oleh Yunus atas Niniwe merupakan
salah satu dari penginjilan
terbesar sepanjang sejarah.
§ Tema
:
o
Kita tidak akan pernah dapat berhasil
bersembunyi dari
Allah
Ia melihat setiap tindakan kita.
o
Seringkali Allah melakukan
pekerjaan-pekerjaan terhebat-Nya
melalui orang orang yang nampaknya
tidak cocok untuk tugas itu.
o
Apa yang kita anggap sebagai sesuatu
yang mustahil, Allah
mungkin menganggapnya sebagai sebuah
kesempatan
yang baik untuk diberikan kepada kita.
o
Bagaimanapun juga, dengan tidak
mengabaikan rasa patriotisme
kita tidak boleh meletakkan nagara
kita
di atas Allah.
o
Allah mengasihi kita semua dengan tanpa menghiraukan reputasi , kebangsaan
dan ras kita.
o
Bersukacita atas keselamatan orang lain
merupakan sebuah
pengalaman yang Allah ingin kita bagikan
bersama-Nya.
o
Allah pada waktu tertentu mungkin dapat mengunakan alam, binatang, cuaca
atau ciptaanNya yang
lain untuk membawa kita pada persekutuan
yang
lebih dekat dengan-Nya.
§ Garis
Besar :
o
Yunus lari dari Tuhan. 1:1-17
o
Yunus dilepaskan dari ikan yang
menelannya. 2:1-10
o
Yunus taat kepada Allah dan pergi ke
Niniwe. 3:1-10.
o
Yunus marah atas kemurahan Tuhan. 4:1-11
6.
KITAB MIKHA
§ Penulis
: Mikha.
§ Waktu
Penulisan : Antara 735 dan 698 AM.
§ Rentang
Waktu : Sekitar 25 tahun.
§ Judul
Kitab : Dari sang penulis kitab ini : Mikha. Namanya berarti “Siapa yang
seperti Yahwe”
§ Latar
Belakang : Mikha adalah nabi dari rakyat biasa (tabiatnya keras, tidak berbelit-belit
dan meyakinkan) dari
kota yang terkenal di Yudea, Moresyet, sekitar 25 mil
barat daya Yerusalem. Masa pelayanan Mikha
meliputi
masa pemerintahan Yotam. Ahas. dan Hizkia.
Inilah
masa pergolakkan karena adanya masa
penindasan,
kebobrokan, dan eksplotasi. Meski makmur dan kelimpahan, Israel dan Yehuda
telah begitu terjerumus dalam dosa, dan
pesan yang disampaikan
Mikha tentang penghakiman yang sudah
dekat
atas mereka yang tidak disukai ataupun
menyenangkan.
§ Tempat
Penulisan :Yehuda.
§ Mulanya
Ditujukan Kepada : Baik Israel maupun Yehuda.
§ Isi
: Pesan yang disampaikan Mikha diarahkan melawan dosa orang-orang di Yerusalem
dan Samaria, ibukota Yehuda dan Israel.
Pemimpin yang korup,
nabi-nabi palsu, imam-imam yang tidak
sungguh-sungguh,
dan para pedagang yang suka menipu
merupakan penyebab utama jatuhnya
penghukuman
Allah atas bangsa itu. Namun ditengah- tengah kehancuran mereka, Mikha
menubuatkan kelahiran
sang Mesias di Betlehem (5:2) — 700 tahun
sebelum
Yesus Kristus dilahirkan. Kota kecil yang
dulunya
tidak berarti sekarang menjadi terkemuka
selamanya.
Melalui Mikha, Allah menyatakan janji-
janji-Nya:
Sisa umat akan tetap ada; Ia akan mengumpulkan umat milik-Nya dari seluruh
ujung bumi; dan Zion akan dipulihkan.
§ Kata
Kunci : “Keadilan”; “Kemurahan”; “Kerendahan hati”.Seruan yang sungguh sungguh dilakukan secara berulang-ulangoleh
Mikha adalah supaya
umat Allah menunjukkan “keadilan” dalam
semua
urusan mereka, untuk mencintai “kemurahan
hati” dengan menunjukkannya kepada
sesama. dan berjalan dalam “kerendahan hati” bersama Allah mereka (6:8).
§ Tema
:
o
Allah memberikan peringatan supaya kita
tidak menderita akibat murka-Nya.
o
Penghukuman itu pasti jika peringatan
Allah tidak dihiraukan.
o
Allah mendisiplinkan kita karena Ia
mengasihi kita.
o
Allah tahu bahawa dosa menghancurkan,
dan Ia ingin kita
sehat seutuhnya. Janji pemulihan Allah tersedia bagi mereka yang tetap setia kepada-Nya.
§ Garis
Besar :
o
Penglihatan Mikha terhadap penghukuman
Samaria dan Yerusalem. 1:1-6.
o
Penghukuman atas para pemimpin dan nabi. 2:1-3:12.
o
Raja yang akan datang dan pemulihan
dariNya. 4:1-5:9.
o
Penghukuman Allah dan berkat yang akan
datang bagi Israel. 5:10 -7:20.
7.
KITAB NAHUM
§
Penulis : Nahum
§
Waktu Penulisan : Antara 663 dan 612 SM.
§
Rentang Waktu : Tidak disebut.
§
Judul Kitab : Dari penulis kitab ini : Namun.
Nama ini berarti : “Penghiburan”.
§
Latar Belakang : Kitab Nahum adalah
kelanjutan dari Kitab Yunus, dimana Yunus membawa kota Niniwe (ibu kota Asyur) kepada
sebuah kebangunan rohani
yang luar biasa. Yang menunda penghakiman
Allah
kepada mereka. Namun, hal itu terjadi sekitar 150
tahun sebelumnya, dan saat ini telah beberapa tahun
berlalu, Niniwe meninggalkan Allah dan menjadi semakin jahat. Asyur yang sedang
berada dalam puncak kejayaan
pemerintahannya, memancarkan
kesombongan, kemakmuran, dan kekuasaannya.
Nahum seorang nabi orang dari kota
Elkosh,
Yudea, mempunyai misi untuk memberitakan
penghakiman
Allah yang akan datang melawan Niniwe dan penghiburan Allah atas Israel.
§
Tempat Penulisan : Yehuda.
§
Mulanya Ditujukan Kepada : Asyur dan
ibukotanya Niniwe, namun juga sebagai penghiburan kepada umat Allah di Yehuda.
§
Isi : Asyur secara bertahap telah
menaklukan bangsa-bangsa. Orang Asyur adalah orang-orang yang bengis – kejam, congkak, dan
tidak bermoral – dan
dosa-dosa mereka terhadap umat Allah
mengakibatkan
jatuhnya penghukuman Allah atas diri
mereka
sendiri. Nahum menubuatkan kehancuran
Niniwe,
yang terjadi beberapa tahun kemudian ketika air bah dari Tigris menhancurkan
apa yang dahulu merupakan
kota bertembok yang tidak terkalahkan. Tentara dari Babel pun memasuki
kota itu dan mengenapi
perkataan Nahum. Kehancuran Niniwe
merupakan
yang terakhir; sedangkan kehancuran
yehuda
masih akan meninggalkan sisa.
§
Kata Kunci : “Kemarahan”; “Penghiburan”.
Berdasarkan semua standar manusia, Niniwe
memiliki
kekuatan dan kekuasan. Kota ini dikeliling
oleh
sebuah tembok besar setinggi 100 kaki – yang
dikabarkan
dapat dilalui oleh 6 kereta kuda berbaris
dua-dua
dan juga parit besar di kelilingi benteng yang kedalamannya
mencapai 60 kaki. terdapat 200 menara yang berdiri menjulang 100 kaki di atas tembok. Namun, meskipun ada
tantangan yang begitu hebat,
Niniwe tidak akan luput dari “kemarahan”
Allah.
Nahum mempunyai perkataan “penghiburan”
terus menerus bagi umat-Nya “Ia tidak
sekali-kali membebaskan orang yang bersalah” (1:13).
§
Tema :
o
Allah itu sabar dan lambat untuk marah.
o
Baik pujian bibir maupun karya tangan,
bersama- sama memampukan kita untuk
menyembah Allah.
o
Satu orang bersama Allah adalah
moyoritas.
o
Janji Allah adalah past baik berkat
maupun penghukuman.
o
Kita tidak seharusnya bersandar pada
kekuatan kita tetapi
pada Dia Allah yang luarbiasa.
o
Pembelasan adalah hak yang disimpan dan diperuntukkan bagi Allah saja.
§
Garis Besar :
o
Penglihatan Nahum akan kekuatan Allah
dan pelepasan Yehuda. 1:1-14.
o
Kehancuran niniwe. 1:15-2:13.
o
Alasan kejatuhan Niniwe. 3:1-19.
8.
KITAB HABAKUK
§
Penulis : Habakuk
§
Waktu Penulisan : Antara 609 dan 589 SM.
§
Rentang Waktu : Tidak disebutkan.
§
Judul Kitab : Dari penulis kitab ini:
Habakuk. Nama ini dapat berarti “Dia yang memeluk”
§ Latar
Belakang : Nabi Habakuk dipanggil Allah untuk memperingatkan rakyat Yehuda
tentang penghakiman yang akan segera tiba.
Hari-hari terakhir
sebelum kejatuhan Yehuda merupakan masa
pergolakan
karena adanya dosa yang sangat besar di
seluruh
negeri. Habakuk, dari Yehuda, merupakan
nabi
semasa dengan Yeremia.
§
Tempat Penulisan : Yehuda.
§
Mulanya Ditujukan Kepada : Yehuda.
§
Isi : Habakuk, yang menyaksikan
kemurtadan, kejahatan penyuapan, dan penindasan Yehuda, lalu mengadakan percakapan dengan Allah.
Ia ingin mengetahui mengapa Allah membiarkan
orang-orang tersebut
menjadi makmur dan terhindar dari
penghukuman.
Jawaban Allah adalah Ia sedang mengutus
orang Babel sebagai tongkat penghajar bangsa Yehuda. akan tetapi hal ini
semakin menganggu pikiran Habakuk: mengapa
Allah yang adil
menghukum Yehuda yang jahat dengan memakai
bangsa
Babel yang lebih jahat lagi? Allah lalu memberi Habakuk
sebuah pengertian dan pengetahuan yang
baru
tentang sifat alami Allah. Allah itu baik, adil dan bijaksana, dan merupakan
tanggungjawab manusia untuk
beriman kepada-Nya dengan penuh kepercayaan.
Allah membuat Habakuk melihat bahwa
penghakiman yang akan datang atas babel
akan
berakibat sebuah kehancuran yang pasti dan
total.
Habakuk telah menarik pelajaran untuk selalu mempercayai dan memuji Allah.
§
Kata Kunci : “Iman”. “Celaka”. pelajaran
paling utama yang harus dipelajari dari kitab ini adalah betapa perlunya kita untuk
“percaya” sepenuhnya kepada
Allah, karena “orang yang benar akan hidup
oleh
percayanya” (2:4). Mungkin kita tidak selalu
dapat
mengerti mengapa Allah melakukan apa yang
telah
Ia lakukan, tetapi kita dapat yakin bahwa Allah mengasihi kita, dan rencana
puncak-Nya tetap termasuk
penghukuman-Nya atas orang jahat.
“Celakalah”
mereka yang mengambil laba yang tidak
halal untuk keperluan rumahnya (2:9) dan
menumpahkan
darah (2:12). “Celakalah” mereka
yang
menaruh percaya pada berhala. (2:18,19).
§
Tema:
·
Adalah sebuah kebenaran abadi bahwa
Allah membenci dosa dan tidak bersedia
berkompromi dengannya.
·
Tidak peduli betapa pun keadaan yang
kita hadapi, kita
dapat terus mempercayai Tuhan dan memuji
nama-Nya
yang kudus.
·
Setiap hidup yang dijalani dengan iman
akan dipenuhi juga
dengan sukacita dari Allah.
·
Kita dapat berbicara kepada Allah
tentang hal apapun bahkan
tentang ketakutan dan kebimbangan kita.
·
Jika kita dapat mengenal Pencipta kita
dengan baik, kita
akan dapat mengerti rencana-Nya bagi ciptaan- Nya
dengan lebih baik pula.
§
Garis Besar:
·
Habakuk mengeluhkan adanya
ketidakadilan. 1:1-4.
·
Tuhan memberikan jawaban. 1:5-11.
·
Habakuk mengeluh bahwa orang jahat berhasil. 1:12-2:1.
·
Tuhan menjawab kembali. 2:1-20.
·
Habakuk memuji Allah dalam doa. 3:1-19.
9.
KITAB ZEFANYA
§ Penulis
: Zefanya.
§ Waktu
Penulisan : Antara 640 dan 612 SM.
§ Rentang
Waktu : Tidak disebutkan,
§ Judul
Kitab : Dari penulis kitab ini : Zafanya. Nama ini berarti “Yahwe melindungi”
§ Latar
Belakang: Zefanya melayani Yehuda selama
tahun tahun sebelum kehancuran total tiba – yaitu saat
Yosia muda menjadi raja. Yosia memulai sebagai seorang
raja yang baik dan mengadakan reformasi
meluas
sampai ke akar-akarnya, kemungkinan
dipengaruhi
oleh nabi Zefanya. Akan tetapi, usaha-
usaha
ini tidaklah cukup, karena Yehuda jatuh semakin dalam di dalam dosa dan
kemurtadan. Zefanya
yang hidup semasa dengan Yeremia,
bermukim
di Yerusalem. Nubuatnya mengenai
penghakiman
Allah atas Yehuda baik yang akan
segera
jatuh, maupun dalam jangka panjang. Zefanya
kemungkinan
merupakan cicit Hizkia, raja Yehuda terdahulu.
§ Tempat
Penulisan : Yehuda.
§ Mulanya
Ditujukan Kepada : Terutama kepada Yehuda.
§ Isi
: Kitab Zefanya merupakan pesan tentang penghakiman. Nabi ini dengan jelas
sekali mengunakan 53 ayat dalam kitab ini
untuk mengambarkan murka yang akan jatuh
atas Yehuda, Filisten,
Moab, Amon, Etiopia, dan Asyur.
Perhatian khusus
diberikan atas dosa dan kehancuran yang
akan
datang atas Yerusalem. namun, berkat di masa depan tersedia bagi semua umat
Allah, tidak peduli bangsa
Yahudi ataupun kafir apabila mereka taat
kembali
berpaling kepada-Nya. Sisa-sisa bangsa
Israel
yang dijanjikan akan dipulihkan, dan akan ada sukacita
diantara segala bangsa di bumi (pasal 3).
§ Kata
Kunci : “Hari penghakiman Tuhan” ; “Sisa”. Zefanya dengan sungguh-sungguh menyerukan bahwa pembalasan dan
kesucian memimpinnya untuk menyatakan
penghakiman atas seluruh
bangsa atas dosa-dosa mereka dalam “Hari
Tuhan
yang Besar” yang akan datang (pasal 1),
Namun,
Allah telah berjanji untuk mengangkat sebuah “sisa” umat yang akan dikumpulkan
kembali dari seluruh
ujung bumi untuk hidup dalam sukacita dan
penghiburan
dari Tuhan.
§ Tema
:
o
Allah tidak berprasangka Ia membenci
dosa dan mencintai ketaatan.
o
Allah inginkita mempunyai hati yang
murni, dan tidak munafik,
dengan penampilan luar yang menunjukkan
kesalehan.
o
Hari Tuhan yang akan datang akan membawa penghukuman jauh lebih hebat dari
apa yang pernah diketahui
dunia.
o
Sebuah hubungan yang diperbaharui dengan
Allah tersedia bagi semua yang memilih hati
yang sungguh-sungguh bertobat.
§ Garis
Besar :
o
Penghukuman Allah atas Yehuda. 1:1-2:3.
o
Penghukuman Allah atas bangsa-bangsa
disekitar Yehuda, 2:4-3:8.
o
Pemulihan Allah atas Yehuda. 3:9-20
10. KITAB
HAGAI
§ Penulis
: Hagai
§ Waktu
Penulisan : Sekitar 520 SM.
§ Rentang
Waktu : Hampir mencapai 4 bulan.
§ Judul
Kitab : Dari sang penulis kitab ini: Hagai.
§ Latar Belakang : Beberapa tahun setelah
berlalu sejak Zarubabel (Gubernur) dan Yousa (Imam Besar)memimpin kembalinya bangsa
Israel yang tertama
dari pembuangan menuju Yerusalem untuk
membangun
kembali Bait Allah. Hagai telah tua. Tiba
bersama
mereka. Sekarang, kelompok kecil dengan
cita-cita
besar ini telah menemui saat-saat yang sulit. Mereka telah membiarkan
pengaruh-pengaruh negatif
dari pihak lawan dan sumber daya yang
sangat
sedikit mengecilkan hato mereka sampai pada
titik
menyerah, setelah mereka hanya dapat
menyelesaikan
pondasai dari Bait Allah. Kelalian
bangsa
Israel dalam pembangunan
Bait Allah itu menjadi semakin buruk karena mereka lebih memperhatikan pembangunan
rumah-rumah lebih bagus
bagi mereka sendiri. Roh Tuhan turun atas nabi Hagai
dan mendorongnya untuk membawa mereka
kembali
membangun Bait Allah.
§ Tempat
Penulisan : Yehuda.
§ Mulanya
ditujukan Kepada : Secara khusus kepada Zerubabel, namun juga kepada semua
orang Yahudi yang kembali dari pembuangan
ke Yerusalem.
§ Isi
: Sang Penetua Hagai menasehati umat untuk bergairah dan berkomitmen atas
pekerjaan untuk membangun
kembali Bait Allah yang telah terhenti.
Cara
terbaik yang dapat diambil Hagai untuk
melakukannya
adalah memberi mereka sebuah gambaran
sekitas atas apa yang hilang dari mereka
—
bahwa berkat turun atas mereka yang menaruh Allah lebih dahulu dalam hidup mereka, dan penglihatan akan adanya kemuliaan
Allah yang memenuhi
Bait Allah yang baru ketika telah
diselesaikan.
Akan tetapi, pesan yang penuh harapan
ini
bahkan masih mengandung teguran dan
penghukuman
atas dosa mereka. Zerubabel dan Yosua diperintahkan untuk mengizinkan kehadiran Allah membimbing kepemimpinan
mereka atas umat Israel.
PAda akhirnya, penegakan Kerajaan Allah
yang
kekal dinubuatkan, dimana Zerubabel akan
dimuliakan
atas bagian yang diambilnya dalam
menolong
menyelesaikan Bait Allah.
§ Kata
Kunci : “Pemikiran yang berhati- hati”;”Kemuliaan”. Sebelum pembangunan kembali Bait Allah dapat
diselesaikan, pertama-tama hati
mereka perlu diperbaharui seperti yang
dikatakan
Allah kepada mereka, “Perhatikanlah
keadaanmu”
(1:7). Hagai mencari prioritas yang
benar,
yang akan berakhir dengan “kemuliaan: Allah memenuhi bait mereka yang baru.
(2:7)
§ Tema
:
o
Supaya sebuah pekerjaan dapat
diselesaikan.
o
Maka
pekerjaan
tersebut perlu dimulai terlebih dahulu.
o
Pekerjaan yang selesai separuh jalan
adalah pekerjaan yang tidak selesai.
o
Jika kita menyerahkan jalan kita kepada
Allah, Ia akan
memimpin dan memberkati langkah kita.
o
Kita harus menghindari situasi yang berkompromi.
o
Kadang-kadang kita merasa puas dengan
sesuatu yang baik saja, sementara kita mempunyai kemampuan mendapatkan yang terbaik.
o
Kemakmuran dan standar kesuksesan
lainnya tidak memberi
rasa puas yang tahan lama ketika kita
menaruh
segala kepentingan kita di atas kepentingan
Allah.
§ Garis
Besar :
o
Pengumuman Hagai atas pesan Allah untuk membangun kembali Bait-Nya. 1:1-2:1a.
o
Kemuliaan Bait Allah yang baru, 2:1-b-10.
o
Janji adanya berkat. 2:11-20.
o
Kemenangan Allah dan penghargaan atas
Zerubabel. 2:21-24.
11. KITAB
ZAHKARIA
§ Penulis
: Zakharia.
§ Waktu
Penulisan : Antara 520 dan 518 SM. Pasal 1-8; pasal 9-14 ditulis beberapa tahun
kemudian, kemungkinan
antara 480 dan 470 SM.
§ Rentang
Waktu : Pasal 1-8 mencakup sekitar 2 tahun selama pembangunan kembali bait
Allah. Pasal 9-14
mencakup 10 tahun setelah Bait Allah telah
selesai.
§ Judul
Kitab : Dari sang penulis buku ini: Zakharia. Nama ini berarti:”Allah
mengigat”.
§ Latar
Belakang : Sektar 2 bulan setelah pesan pertama yang disampaikan Hagao ke
Yerusalem, Zakharia
memulai pelayanan serupa, Zakharia adalah
putera
Berekhya dan cucu Ido yang berada diantara
para
orang-orang buang yang kembali ke Yerusalem
di
bawah pimpinan Zerubabel. Pesan Zakharia bagi pembangunan
kembali Bait Allah berisi dorongan semangat, penghiburan, dan penghukuman.
§ Tempat
Penulisan : Yerusalem.
§ Mulanya
Ditujukan Kepada : Bangsa Israel yang telah dipulihkan.
§ Isi
: Pesan Zakharia dimulai dengan serangkaian penglihatan di malam hari, yang
memberikan penghiburan
kepada umat Allah dalam membangun
kembali
Bait Allah, dan penghukuman terhadap
rakyat
dan bangsa yang tidak taat. Zakharia bersama-sama dengan Hagai yang lebih tua
menasehati rakyat untuk
menyelsesaikan pembangunan Bait Allah (yang dapat mereka selesaikan dalam waktu
sekitar 4 tahun)
dan mendorong mereka untuk berjalan lebih
dekat
dalam ketaatan kepada Allah. Pengabdian
rakyat
atas tugas tersebut meningkat ketika akhirnya mereka
disadarkan behawa kemuliaan Allah tidak
dapat
embali ke Bait-Nya bila Bait itu sendiri tidak ada. Nubuat Zakharia tentang
sang Mesias termasuk cangan
yang benar (pasal 6); pawai kemenangan
memasuki
Yerusalem di atas seekor anak keledai
(pasal
9) dan penghianatan untuk 30 keping uang
perak
(pasal 11). Kitab ini ditutup dengan Hari Tuhan dan
pemulihan atas Israel.
§ Kata
Kunci : “Ketaatan”; “Sang Mesias”. Zakharia membuat bangsa itu mengetahui bahwa berkat di masa depan bergantung pada
“kettatan” mereka
kepada Allah dan FirmanNya. Kedatangan
“Sang
MEsias” merupakan inti dati Kitab ini:
kekuatan-Nya,
penghianatan terhadap-Nya, dan kerajaan-Nya.
§ Tema
:
o
Jalan Allah bukan saja untuk kepentingan
Allah tetapi juga untuk kita sendiri.
o
Kita tidak perlu takut akan rintangan
bila kita berada dipihak
Allah.
o
Allah inginkan tindakan murni, tetapi
lebih mengingikan motivasi murni dari
tindakan kita, Seorang yang mengasihi Tuhan juga akan mengasihi dan memiliki belas kasihan kepada
orang lain.
o
Rencana penebusan Allah (melalui Yesus
Kristus) telah ditetapkan sejak saat dosa
masuk ke dunia pertama
kali.
§ Garis
Besar :
o
Zakharia menyerukan panggilan Allah
untuk bertobat. 1:1-6.
o
Zakharia mendapat delapan penglihatan
dari Tuhan. 1:7-6:8
o
Yosua dimahkotai 6:9-15. Allah mencari ketaatan, bukan
kemunafikan 7:1-14.
o
Tuhan janjikan berkat bagi Israel. 8:1-23. Musuh-musuh Israel dihukum. 9:1-8.
o
Kedatangan Sang Mesias dan
pemerintahan-Nya. 9:0-14:21
12. KITAB
MALEAKHI
§
Penulis : Maleakhi
§
Waktu Penulisan : Antara 450 dan 400 SM.
§
Rentang Waktu : Sekitar 7 tahun.
§
Judul Kitab : Dari sang penulis kitab :
Maleakhi, Nama ini berarti “Utusanku”
§
Latar Belakang : Sekarang Bait Allah telah selsai
dibangun. Pelayanan Hagai dan Zakharia selesai, namun
nubuat berlanjut melalui Maleakhi dan nabi
semasanya,
Nehemia. Sekali lagi bangsa ini jatuh ke
dalam
berbagai macam dosa: perceraian; perkawinan
campur
dengan pasangan yang menyembah ilah
asing;
mengabaikan Bait Allah dan persembahan perpuluhan; kepemimpinan yang tidak
takut Allah; dan
keacuhan. 100 tahun telah berlalu sejak bangsa Yahudi
kembali ke Yerusalem dan sekarang umat
Allah
berkecil hati karena masa pencobaan kemarau
dan
kelaparan.
§
Tempat Penulisan : Yerusalem.
§
Mulanya Ditujukan Kepada : Seluruh
bangsa Israel, tetapi khususnya kepada sisa-sisa bangsa Israel yang kembali dari penawanan di Babel.
§
Isi : Nabi Meleakhi membawa pesan
oenghukuman atas umat karena mereka tidak juga belajar dari dosa mereka di masa lampau. Dalam sebuah
percakapan dengan
Allah, dosa dan ketidakpedulian umat
diperingatkan,
Maleakhi berbeda dari kitab-kitab yang
lain
karena merupakan satu-satunya kitab nubuat
yang
berakhir bukan dengan pelepasan melainkan penghukuman. Umat manusia hanya
membuat kemajuan rohani yang sangat sedikit
selama bertahun-tahun yang telah lewat
sehingga Perjanjian Lama
pun berakhir dengan perkataan “kutuk”.
Akan
tetapi, perkataan ini mengandung janji bahwa
Elia
akan datang dan memulihkan hati bapa=bapa/ Ini semua digenapi dengan datangnya
Yohanes Pembaptis yang menyiapkan jalan
bagi Yesus Kristus, 400
tahun setelah pesan ini disampaikan oleh
Maleakhi.
§
Kata Kunci : ”Perpuluhan”; “Persiapan”. Ketika umat tidak
memberi perpuluhan, mereka sebenarnya
merampok Allah apa yang menjadi hak-
Nya
(3:8-9). Namun, mereka berhutang kepada Allah lebih
dari sekedar uang mereka; mereka juga
berhutang
waktu, talenta dan pujian. Sebagian dari
pelayanan
Maleakhi adalah mempersiapkan hati umat Allah dan jalan bagi Yohanes Pembaptis
yang kemudian mempersiapkan bagi sang
Mesias, YesusKristus Tuhan kita.
§
Tema:
o
Mengingat kemenangan-kemenangan Allah di
masa lalu akan memnabtu kita di masa
sekarang ketika kita membutuhkan
pertolongan.
o
Memberi
kepada Allah dan pekerjaan-nya adalah
sebuah
kehormatan, dan bukan hukuman.
o
Tidak peduli sekeras apa pun kita
berusaha, kita tidak akan
pernah dapat melebihi semua yang telah Allah
berikan
kepada kita.
o
Dosa tidak mungkin dilupakan atau
diabaikan.
o
Allah mempunyai rencana dengan
melibatkan seluruh sejarah
di dalamnya.
§ Garis
Besar :
o
Kasih Allah terhadap Israel. 1:1-5.
o
Israel mencemari korban-korban. 1:6-14.
o
Kemurkaan Allah terhadap imam. 2:1-9.
o
Dosa Israel menunjukkan penghinaan
terhadap Allah. 2:10-3:15.
o
Janji dan balasan bagi mereka yang takut
akan Allah. 3:16-4:6
benarkah Tahun penulsan kitab Yoel?
BalasHapus