Kamis, 14 Mei 2015

RINGKASAN KITAB NABI-NABI KECIL



1.        KITAB HOSEA

§  Penulis : Hosea.
§  Waktu Penulisan : Antara 790 dan 710 SM.
§  Rentang Waktu : Sekitar 45 tahun. (pelayanan Hosea tumpang tindih dengan nabi Yesaya, Amos dan Mikha).
§  Judul Kitab : Dari sang penulis kitab dan salah satu karakter utamanya :Hosea. Hosea disebut juga “Nabi dengan hati yang hancur”.
§   Latar Belakang : Pelayanan Hosea di Kerajaan Utara dimulai ketika Yerobeam II memerintah di Israel, dan berturut-turut mencakup masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia di Yehuda. Tempat penulisan kitab pertama dari para nabi kecil ini tepat sebelum bangsa Israel dibuang ke Asyur, Saat itu seluruh bangsa sedang berada dalam kondisi makmur, namun keadaan rohani mereka menyedihkan dengan adanya penyembahan berhala dan penyembahan asusila dan penyembahan kepada lembu emas yang dibuat YerobeamI di Betel dan di Dan.

§  Tempat Penulisan : Israel (Kerajaan Utara).
§  Mulanya ditujukan kepada : Rakyat di Kerajaan Utara.
§  Isi : Kehidupan pribadi Hosea jelas sekali mengambarkan pesan kenabiannya. Sesuai perintah Allah, nabi Hosea menikahi Gomer seorang pelacur, namun, bukannya menjadi setia kepada suaminya yang memaafkan serta mengasihinya. Gomer justru kembali pada para kekasihnya yang dulu. Meskipun demikian, Hosea adalah seorang yang tekun, dan iapun dengan penuh belas kasihan berusaha membawanya kembali. Pesan yang disampaikan Hosea juga dinyatakan melalui arti nama yang diberikan kepada ketiga anaknya : Yizreel, Lo-Ruhama, dan Lo-Ami. Sama dengan Gomer, Israel yang sama seperti perempuan jalang mengejar “kasih” yang lain dan bukannya setia dalam “pernikahan” kepada Allah. Namun, pemberontakkan, kemurtadan, dan perzinaham Israel akhirnya memberi jalan bagi kasih Allah. Akhirnya, Hosea menguraikan secara garis besar pemulihan atas Israel dan Perjanjian Pernikahan yang baru.
§  Kata Kunci : “Pernikahan”, “Pengampunan”. Sama seperti Hosea menikahi Gomer, maka hubungan perjanjian Allah dengan Israel mengambarkan “pernikahan” mereka. Sama seperti Hosea mengulurkan tangan dalam :pengampunan” untuk kembali kembali istri yang berzina dari pasar budak (pasal 3), maka Allah juga dalam “pengampunan- Nya” terus mencari milik-Nya.
§  Tema :
o   Kasih Allah tidak bersyarat, kekal dan mengubahkan.
o   Allah cukup mengasihi kita untuk mendisiplinkan kita atas dosa kita.
o   Allah membenci perzinaham jasmani maupun rohani.
o   Sama sekali tidak ada sesuatu hal pun yang dapat kita lakukan dengan memisahkan kita dari belas kasihan dan kasih Allah.
o   Kepedulian Allah atas hidup kita secara keseluruhan termasuk keberhasilan pernikahan kita.
o   Kasih yang bertepuk sebelah tangan dalam hidup pribadi kita mungkin dapat membantu kita mengerti lebih baik akan rasa sakit hati yang dialami Allah ketika manusia menolak kasih-Nya.
§  Garis Besar :
o   Hosea menkahi Gomer.  1:1-3:5.
o   Israel melakukam perzinaan rohani.  4:1-6:3.
o   Israel dihukum karena menolak untuk bertobat.  6:4-10:15.
o   Kasih Allah atas Israel menjanjikan adanya pemulihan.  11:1-14:9.

2.        KITAB YOEL

§  Penulis : Yoel.
§  Waktu Penulisan : Antara 835 dan 800 SM.
§  Rentang Waktu : Tidak diketahui secara seksama lamanya masa pelayanan Yoel, namun nubuatnya bertahan hingga masa pemulihan Yerusalem di kemudian hari selesai.
§  Judul Kitab : Kitab ini dinamai menurut nama penulisnya : Yoel. Yoel disebut juga “nabi Pentakosta”. Nama Yoel berarti “Yahwe adalah Allah”.
§  Latar Belakang : Yehuda, tempat penulisan kitab Yoel ini, dihancurkan oleh gerombolan belalang yang tidak terbilang jumlahnya, serbu belalang ini menghancurkan segalanya : ladang gandum, kebun anggur, taman-taman, dan pohon-pohon. Yoel secara simbolis mengambarkan belalang itu sebagai tentara manusia yang berbaris dan memandang ini sebagai pengadilan Ilahi yang akan datang melawan bangsa itu karena dosa mereka.
§  Lokasi Penulisan ; Kemungkinan Yerusalem.
§  Mulanya Ditujukan Kepada : Terutama kepada Kerajaan Yehuda Selatan, tetapi juga kepada semua orang Yahudi dan non-Yahudi.
§  Isi : Wabah belalang mengerikan diikuti oleh kelaparan hebat melanda seluruh negeri. Yoel mengunakan peristiwa peristiwa ini sebagai katalisator untuk memberikan pesan peringatan kepada bangsa Yehuda bahwa jika mereka tidak segera bertobat dan melakukannya dengan sunguh-sungguh, tentara musuh akan segera menghabiskan seluruh negeri sama seperti yang dilakukan unsur-unsur alam itu. Yoel memohon kepada seluruh rakyat dan imam di negeri untuk berpuasa dan merendahkan diri mereka untuk mencari pengampunan Allah. Jika mereka memberikan tanggapan akan terjadi pembaharuan berkat materi dan rohani bagi seluruh bangsa. Akan tetapi, hari Allah sedang datang. Pada saat ini belalang yang menakutkan akan terlihat hanya bagai ngegat, karena semua bangsa akan  menerima penghukumannya. Akhirnya, Yoel menceritakan pemulihan dan kemakmuran yang terakhir atas Yerusalem.
§  Kata Kunci : “Belalang”; ” Roh”. Kitab Yoel menyoroti 2 peristiwa  besar. Pertama adalah serangan “belalang” yang akan menghancurkan negeri Yehuda yang suka memberontak. Yang lain adalah Allah mencurahkan “Roh”Nya atas semua manusia, yang membuat anak-anak laki-laki dan perempuan bernubuat dan para pria tua bermimpi dan pria muda mendapatkan penglihatan (2:28). Pengenapan awal pada nubuat ini dikutip oleh Petrus dalam Kisah Rasul yang terjadi pada hari Pentakosta.
§  Tema :
o   Tanpa pertobatan, hukuman akan keras, tidak tanggung-tanggung, dan pasti.
o   Kepercayaan kita tidak boleh diletakkan  pada apa yang kita miliki yang dapat diambil kembali – melainkan hanya dalam TuhanAllah kita saja.
o   Kadang-kadang Allah dapat mengunakan alam, penderitaan dan peristiwa-peristiwa umum lainya untuk membawa kita mendekat kepada-Nya.
o   Perjanjian Allah dengan umat-Nya akan kekal selamanya.
§  Garis Besar :
o   Serangan kelompok belalang.  1:1-2:11.
o   Kemurahan Allah atas pertobatan 2:12-27.
o   Penghakiman akhir dan kemenangan Allah.  2:28-3:21.

3.        KITAB  AMOS

  • Penulis : Amos.
  • Waktu Penulisan : Antara 760 dan 753 SM.
  • Rentang Waktu : 7 – 10 tahun.
  • Judul Kitab :  Kitab ini dinamakan menurut nama penulisanya : Amos. Amos sering disebut sebagai “Peladang pohon ara dari selatan” atau “Pengembala dari tekoa”.
  • Latar Belakang : Amos adalah seorang pengembala dan seorang pemetik buah dari desa Tekoa di Yudea (Batas Selatan Betlehem) pada saat Allah memanggilnya … meskipun ia kurang berpendidikan dan tidak memiliki latar belakang keimaman. Misi Amos diarahkan ke tetangganya di sebelah Utara, yaitu Israel. Pesan Firman yang disampaikannya mengenai kehancuran dan penawanan bangsa itu dimasa yang akan datang karena dosa dosa yang telah mereka perbuat, benar benar tidak disukai dan diacuhkan. Namun sejak jaman Salomo berakhir belum pernah ada masa-masa yang begitu baik di Israel, Pelayanan Amos terjadi pada saat Yerobeam II memerintah atas Israel, dan raja Uzia atas Yehuda ( sekitar 40 tahun sebelum pembuangan bangsa Israel ke Asyur), Nabi-nabi yang ada pada zaman itu adalah Yesaya, Hosea, dan Mikha.
  • Tempat Penulisan : Dekat Yerusalem.
  • Mulanya Ditujukan Kepada : Terutama kepada bangsa Israel, namun juga kepada Yehuda dan bangsa bangsa sekitarnya.
  • Isi : Amos dapat melihat bahwa di bawah kemakmuran dan kekuasaan Israel secara eksternal, bangsa itu secara internal rusak sampai ke dasarnya. Dosa yang sangat besar menyebabkan Amos marah kepada bangsa itu; mengabaikan Firman Allah, pemujaan dan penyembahan berhala, keserakahan, pemimpin yang rusak, dan penindasan kepada orang miskin. Amos memulai dengan menyatakan hukuman atas bangsa-bangsa sekitar, kemudian atas bangsa sendiri Yehuda, dan akhirnya penghakiman yang paling keras atas jatuhnya Israel. Penglihatan yang diterimanyadari Allah mengungkapkan pesan empati yang sama. Penghakiman sudah dekat. Kitab ini berakhir dengan janji Allah kepada Amos akan pemulihan dimasa depan atas sisa-sisa yang tertinggal.
  • Kata Kunci : “Tali sipat”; “Harapan”. Pemeliharaan yang diberikan Allah kepada Amos mengungkapkan “tali sipat” ( ukuran ) yang akan digunakan untuk menguji dan menghakimi ( pasal 7 ) umat. Sifat dasar Allah bersinar melalui “harapan” yang Ia tawarkan dengan adanya pemulihan negeri dan rakyatnya.
  • Tema :
o   Karena Allah kekal dalam kebenaran-Nya, Ia meninta supaya standar kepuasan dalam hidup kita tidak kurang dari kebenaran-Nya.
o   Allah membenci dosa, Harga dosa dalam hidup kita sangat mahal.
o   Allah sering memilih orang-orang yang ditolak dunia untuk mengerjakan pekerjaan-Nya.
o   Allah meminta pertanggungjawaban dari mereka yang telah diberi tanggungjawab lebih.
o   Penghakiman Allah adalah pasti.
o   Orang-orang yang takut akan Allah menerima berkat dari Allah baik sekarang maupun sampai kekekalan.
  • Garis Besar :
o   Allah menghakimi tetangga-tetangga Israel. ( 1:1-2:5)
o   Allah menghakimi Israel.  ( 2:6-6:14)
o   Amos mendapatlam lima penglihatan.  (7:1-9:10)
o   Israel mendapatkan janji pemulihan.  ( 9:11-15)

4.        KITAB OBAJA

§  Penulis : Obaja.
§  Waktu Penulisan : Kitab Obaja ini ditulis pada masa salah satu penyerangan terhadap Yerusalem. Jika kitab ini ditulis ketika kota Yerusalem dihancurkan oleh Felistin dan Arab, waktunya dapat ditentukan antara 848 dan 840 SM. Jika ditulis pada masa Yerusalem diserang oleh BAbel di bawah pemerintahan Nebukadnezar, tahun diperkirakan adalah sekitar 586 SM.
§  Rentang Waktu : Meskipun lama pelayanan Obaja tidak diketahui pasti, nubuatnya mencakup ribuan tahun.
§  Judul Kitab : Kitab ini dinamai menurut nama penulisnya: Obaja. Nama Obaka berarti “Pelayan Tuhan ”
§  Latar Belakang : Obaja adalah kitab terpendek dalam Perjanjian Lama dengan hanya 21 ayat. Obaja adalah seorang nabi Allah yang mengunakan kesempatan ini untuk mengutuk bangsa Edom atas dosanya baik terhdap Allah dan Israel. Bangsa Edom merupakan keturunan Esau dan bangsa Israel adalah saudara kembarnya, Yakub. Perselisihan antara kedua bersaudara itu telah mempengaruhi keturunan mereka selama lebih dari 1000 tahun. Perpecahan ini menyebabkan bangsa Edom melarang bangsa Israel menyebrangi daerah mereka pada masa bangsa Israel keluar dari Mesir. Dosa kesombongan bangsa Edom sekarang menuai perkataan penghukuman yang keras dari Tuhan.
§  Tempat Penulisan : Yehuda
§  Mulanya Ditujukan kepada : Bangsa Edom.
§  Isi : Pesan yang disampaikan Obaja adalah keputusan akhir dan pasti: Kerajaan Edom akan dihancurkan sama sekali. Bangsa Edom menjadi begitu sombong merasa senang melihat nasib buruk bangsa Israel. Ketika tentara musuh menyerang Israel, dan bangsa Israel memohon pertolongan, bangsa Edommenolaknya dan memilih berperang melawan  mereka dan bukannya berperang bagi mereka (ayat 10-14). Dosa kesombongan ini tidak dapat dimaafkan lagi. Kitab ini berakhir dengan sebuah janji pengenapan dan pelepasan bagi Sion di hari hari terakhir ketika negeri itu akan dipulihkan sebagai umat Allah ketika Ia sendiri memerintah atas mereka.
§  Kata Kunci : “Kebanggaan”; “Saudara”. Keaman bangsa Edom (hidup di dalam sebuah kota dikelilingi benteng di gunung Seir) menyebabkan berkembangnya sebuah kebanggaan yang jahat. Keturunan “saudara” mereka lalu diperlakukan dengan penghianatan dan diabaikan. Satu-satunya “kebanggan ” yang baik, dan akan membuat seorang memperlakukan “saudara” nya dengan penuh kasih dan belas kasihan adalah ketika rasa bangga itu ada di dalam Tuhan.
§  Tema :
o   Allah akan mengatasi masalah bagi kita apabila kita berdiri benar dihadapan-Nya.
o   Tidak sepeti Edom, kita harus bersedia menolong orang lain pada saat dibutuhkan.
o   Seperti seorang ayah yang penuh belas kasih, Allah kadang-kadang menghukum anak-anakNya.
o   Kesombongan adalah dosa. (Kita tidak memiliki apapun untuk dibanggakan kecuali Yesus Kristus dan apa yang telah dikerjakan-Nya bagi kita).
o   Mengasihi seluruh umat manusia mungkin saja mudah, tetapi kita membutuhkan pertolongan Allah untuk mengasihi tetangga di sebelah kita.
§  Garis Besar:
o   Nubuat penghukuman atas Edom. 1-9.
o   Dosa Edom.  10-14.
o   Penbalasan Allah pada Edom.  15-18.
o   Edom menjadi milik Israel.  19-21.

5.        KITAB YUNUS

§  Penulis: Yunus.
§  Waktu Penulisan : Antara 793 dan 753 SM.
§  Rentang Waktu : Tidak jelas.
§  Judul Kitab : Dari penulis dan karakter utama kitab ini Yunus.
§  Latar Belakang : Yunus – satu satunya nabi dalam Perjanjian lama yang berasal dari Galilea, lahir diIsrael dan bertumbuh besar do kota Gat-Hefer, sekitar 3 mil dari Nazaret. Yunus diutus oleh Allah utuk mengabarkan pertobatan kepada bangsa kafir Asyur dengan ibukotanya Niniwe. Ini merupakan sebuah tugas yang benar-benar berat karena Asyur memiliki reputasi yang kejam dan menindas, dan merupakan musuh lama Israel. Pada masa ini Raja Yerobeam II sedang memerintah atas Israel.
§  Tempat Penulisan : Dekat Yerusalem.
§  Mulanya ditujukan Kepada : Terutama bangsa Israel.
§  Isi : Ketakutan dan kesombongan Yunus membuatnya lari dari Allah. Ia tidak ingin pergi ke Niniwe untuk mengabarkan berita agar rakyat itu bertobat – seperti yang diperintahlan Allah – karena ia merasa mereka adalah musuhnya, dan ia yakin bahwa Allah tidak akan melaksanakan ancamannya untuk menghancurkan kota tersebut. Sebaliknya, ia menumpang kapal ke Tarsis yang ada di arah yang berlawanan. Kemudian badai yang menghebat menyebabkan para awak kapal melepar undi untuk menentukan bahwa Yunuslah penyebabnya.  Mereka melemparnya keluar dari kapal  dan ia pun ditelan oleh ikan yang besar. Di dalam perut ikan selama tiga hari dan tiga malam (1:7), Yunus pun bertobat dari dosanya kepada Allah, dan ikan tersebut memuntahkannya ke dataran kering. Yunus melakukan perjalanan sejauh 500 mil ke kota Niniwe dan membawa kota itu pada kebangunan rohani yang sangat besar (pasal 3), namun bukanya merasa bersyukur, Yunus merasa tidak senang ketika Niniwe bertobat. Ia kemudian mendapatkan pelajaran ketika Allah mengunakan sebatang pohon anggur, seekor ulat, dan angin untuk mengajarnya bahwa Allah itu penuh dengan kemurahan.
§  Kata Kunci : “Ikan”; “Kebangunan Rohani”. Yunus tidak hanya ditelan oleh ikan yang esar; peristiwa ini mengambarkan Allah mengulurkan tangan-Nya untuk menolong sang nabi. Ini memberi Yunus sebuah kesempatan unik untuk mencari kelepasan yang unik ketika ia bertobat pada sebuah pengasingan yang unik pula. Banyak yang mengolongkan “Kebangunan Rohani” yang dibawa oleh Yunus atas Niniwe merupakan salah satu dari penginjilan terbesar sepanjang sejarah.
§  Tema :
o   Kita tidak akan pernah dapat berhasil bersembunyi dari Allah Ia melihat setiap tindakan kita.
o   Seringkali Allah melakukan pekerjaan-pekerjaan terhebat-Nya melalui orang orang yang nampaknya tidak cocok untuk tugas itu.
o   Apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang mustahil, Allah mungkin menganggapnya sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk diberikan kepada kita.
o   Bagaimanapun juga, dengan tidak mengabaikan rasa patriotisme kita tidak boleh meletakkan nagara kita di atas Allah.
o   Allah mengasihi kita semua dengan tanpa menghiraukan reputasi , kebangsaan dan ras kita.
o   Bersukacita atas keselamatan orang lain merupakan sebuah pengalaman yang Allah ingin kita bagikan bersama-Nya.
o   Allah pada waktu tertentu mungkin dapat mengunakan alam, binatang, cuaca atau ciptaanNya yang lain untuk membawa kita pada persekutuan yang lebih dekat dengan-Nya.
§  Garis Besar :
o   Yunus lari dari Tuhan.  1:1-17
o   Yunus dilepaskan dari ikan yang menelannya.  2:1-10
o   Yunus taat kepada Allah dan pergi ke Niniwe.  3:1-10.
o   Yunus marah atas kemurahan Tuhan.  4:1-11

6.        KITAB MIKHA

§  Penulis : Mikha.
§  Waktu Penulisan : Antara 735 dan 698 AM.
§  Rentang Waktu : Sekitar 25 tahun.
§  Judul Kitab : Dari sang penulis kitab ini : Mikha. Namanya berarti “Siapa yang seperti Yahwe”
§  Latar Belakang : Mikha adalah nabi dari rakyat biasa (tabiatnya keras, tidak berbelit-belit dan meyakinkan) dari kota yang terkenal di Yudea, Moresyet, sekitar 25 mil barat daya Yerusalem. Masa pelayanan Mikha meliputi masa pemerintahan Yotam. Ahas. dan Hizkia. Inilah masa pergolakkan karena adanya masa penindasan, kebobrokan, dan eksplotasi. Meski makmur dan kelimpahan, Israel dan Yehuda telah begitu terjerumus dalam dosa, dan pesan yang disampaikan Mikha tentang penghakiman yang sudah dekat atas mereka yang tidak disukai ataupun menyenangkan.
§  Tempat Penulisan :Yehuda.
§  Mulanya Ditujukan Kepada : Baik Israel maupun Yehuda.
§  Isi : Pesan yang disampaikan Mikha diarahkan melawan dosa orang-orang di Yerusalem dan Samaria, ibukota Yehuda dan Israel. Pemimpin yang korup, nabi-nabi palsu, imam-imam yang tidak sungguh-sungguh, dan para pedagang yang suka menipu merupakan penyebab utama jatuhnya penghukuman Allah atas bangsa itu. Namun ditengah- tengah kehancuran mereka, Mikha menubuatkan kelahiran sang Mesias di Betlehem (5:2) — 700 tahun sebelum Yesus Kristus dilahirkan. Kota kecil yang dulunya tidak berarti sekarang menjadi terkemuka selamanya. Melalui Mikha, Allah menyatakan janji- janji-Nya: Sisa umat akan tetap ada; Ia akan mengumpulkan umat milik-Nya dari seluruh ujung bumi; dan Zion akan dipulihkan.
§  Kata Kunci : “Keadilan”; “Kemurahan”; “Kerendahan hati”.Seruan yang sungguh sungguh dilakukan secara berulang-ulangoleh Mikha adalah supaya umat Allah menunjukkan “keadilan” dalam semua urusan mereka, untuk mencintai “kemurahan hati” dengan menunjukkannya kepada sesama. dan berjalan dalam “kerendahan hati” bersama Allah mereka (6:8).
§  Tema :
o   Allah memberikan peringatan supaya kita tidak menderita akibat murka-Nya.
o   Penghukuman itu pasti jika peringatan Allah tidak dihiraukan.
o   Allah mendisiplinkan kita karena Ia mengasihi kita.
o   Allah tahu bahawa dosa menghancurkan, dan Ia ingin kita sehat seutuhnya. Janji pemulihan Allah tersedia bagi mereka yang tetap setia kepada-Nya.
§  Garis Besar :
o   Penglihatan Mikha terhadap penghukuman Samaria dan Yerusalem. 1:1-6.
o   Penghukuman atas para pemimpin dan nabi.  2:1-3:12.
o   Raja yang akan datang dan pemulihan dariNya.  4:1-5:9.
o   Penghukuman Allah dan berkat yang akan datang bagi Israel.  5:10 -7:20.

7.        KITAB NAHUM

§  Penulis : Nahum
§  Waktu Penulisan : Antara 663 dan 612 SM.
§  Rentang Waktu : Tidak disebut.
§   Judul Kitab : Dari penulis kitab ini : Namun. Nama ini berarti : “Penghiburan”.
§  Latar Belakang : Kitab Nahum adalah kelanjutan dari Kitab Yunus, dimana Yunus membawa kota Niniwe (ibu kota Asyur) kepada sebuah kebangunan rohani yang luar biasa. Yang menunda penghakiman Allah kepada mereka. Namun, hal itu terjadi sekitar 150 tahun sebelumnya, dan saat ini telah beberapa tahun berlalu, Niniwe meninggalkan Allah dan menjadi semakin jahat. Asyur yang sedang berada dalam puncak kejayaan pemerintahannya, memancarkan kesombongan, kemakmuran, dan kekuasaannya. Nahum seorang nabi orang dari kota Elkosh, Yudea, mempunyai misi untuk memberitakan penghakiman Allah yang akan datang melawan Niniwe dan penghiburan Allah atas Israel.
§  Tempat Penulisan : Yehuda.
§  Mulanya Ditujukan Kepada : Asyur dan ibukotanya Niniwe, namun juga sebagai penghiburan kepada umat Allah di Yehuda.
§  Isi : Asyur secara bertahap telah menaklukan bangsa-bangsa. Orang Asyur adalah orang-orang yang bengis – kejam, congkak, dan tidak bermoral – dan dosa-dosa mereka terhadap umat Allah mengakibatkan jatuhnya penghukuman Allah atas diri mereka sendiri. Nahum menubuatkan kehancuran Niniwe, yang terjadi beberapa tahun kemudian ketika air bah dari Tigris menhancurkan apa yang dahulu merupakan kota bertembok  yang tidak terkalahkan. Tentara dari Babel pun memasuki kota itu dan mengenapi perkataan Nahum. Kehancuran Niniwe merupakan yang terakhir; sedangkan kehancuran yehuda masih akan meninggalkan sisa.
§  Kata Kunci : “Kemarahan”; “Penghiburan”. Berdasarkan semua standar manusia, Niniwe memiliki kekuatan dan kekuasan. Kota ini dikeliling oleh sebuah tembok besar setinggi 100 kaki – yang dikabarkan dapat dilalui oleh 6 kereta kuda berbaris dua-dua dan juga parit besar di kelilingi benteng yang kedalamannya mencapai 60 kaki. terdapat 200 menara yang berdiri menjulang 100 kaki di atas tembok. Namun, meskipun ada tantangan yang begitu hebat, Niniwe tidak akan luput dari “kemarahan” Allah. Nahum mempunyai perkataan “penghiburan” terus menerus bagi umat-Nya “Ia tidak sekali-kali membebaskan orang yang bersalah” (1:13).
§  Tema :
o   Allah itu sabar dan lambat untuk marah.
o   Baik pujian bibir maupun karya tangan, bersama- sama memampukan kita untuk menyembah Allah.
o   Satu orang bersama Allah adalah moyoritas.
o   Janji Allah adalah past baik berkat maupun penghukuman.
o   Kita tidak seharusnya bersandar pada kekuatan kita tetapi pada Dia Allah yang luarbiasa.
o   Pembelasan adalah hak yang disimpan dan diperuntukkan bagi Allah saja.
§  Garis Besar :
o   Penglihatan Nahum akan kekuatan Allah dan pelepasan Yehuda. 1:1-14.
o   Kehancuran niniwe. 1:15-2:13.
o   Alasan kejatuhan Niniwe. 3:1-19.

8.        KITAB HABAKUK

§   Penulis : Habakuk
§   Waktu Penulisan : Antara 609 dan 589 SM.
§   Rentang Waktu : Tidak disebutkan.
§   Judul Kitab : Dari penulis kitab ini: Habakuk. Nama ini dapat berarti “Dia yang memeluk”
§   Latar Belakang : Nabi Habakuk dipanggil Allah untuk memperingatkan rakyat Yehuda tentang penghakiman yang akan segera tiba. Hari-hari terakhir sebelum kejatuhan Yehuda merupakan masa pergolakan karena adanya dosa yang sangat besar di seluruh negeri. Habakuk, dari Yehuda, merupakan nabi semasa dengan Yeremia.
§   Tempat Penulisan : Yehuda.
§   Mulanya Ditujukan Kepada : Yehuda.
§   Isi : Habakuk, yang menyaksikan kemurtadan, kejahatan penyuapan, dan penindasan Yehuda, lalu mengadakan percakapan dengan Allah. Ia ingin mengetahui mengapa Allah membiarkan orang-orang tersebut menjadi makmur dan terhindar dari penghukuman. Jawaban Allah adalah Ia sedang mengutus orang Babel sebagai tongkat penghajar bangsa Yehuda. akan tetapi hal ini semakin menganggu pikiran Habakuk: mengapa Allah yang adil menghukum Yehuda yang jahat dengan memakai bangsa Babel yang lebih jahat lagi? Allah lalu memberi Habakuk sebuah pengertian dan pengetahuan yang baru tentang sifat alami Allah. Allah itu baik, adil dan bijaksana, dan merupakan tanggungjawab manusia untuk beriman kepada-Nya dengan penuh kepercayaan. Allah membuat Habakuk melihat bahwa penghakiman yang akan datang atas babel akan berakibat sebuah kehancuran yang pasti dan total. Habakuk telah menarik pelajaran untuk selalu mempercayai dan memuji Allah.
§   Kata Kunci : “Iman”. “Celaka”. pelajaran paling utama yang harus dipelajari dari kitab ini adalah betapa perlunya kita untuk “percaya” sepenuhnya kepada Allah, karena “orang yang benar akan hidup oleh percayanya” (2:4). Mungkin kita tidak selalu dapat mengerti mengapa Allah melakukan apa yang telah Ia lakukan, tetapi kita dapat yakin bahwa Allah mengasihi kita, dan rencana puncak-Nya tetap termasuk penghukuman-Nya atas orang jahat. “Celakalah” mereka yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya (2:9) dan menumpahkan darah (2:12). “Celakalah” mereka yang menaruh percaya pada berhala. (2:18,19).
§   Tema:
·           Adalah sebuah kebenaran abadi bahwa Allah membenci dosa dan tidak bersedia berkompromi dengannya.
·           Tidak peduli betapa pun keadaan yang kita hadapi, kita dapat terus mempercayai Tuhan dan memuji nama-Nya yang kudus.
·           Setiap hidup yang dijalani dengan iman akan dipenuhi juga dengan sukacita dari Allah.
·           Kita dapat berbicara kepada Allah tentang hal apapun bahkan tentang ketakutan dan kebimbangan kita.
·           Jika kita dapat mengenal Pencipta kita dengan baik, kita akan dapat mengerti rencana-Nya bagi ciptaan- Nya dengan lebih baik pula.
§   Garis Besar:
·           Habakuk mengeluhkan adanya ketidakadilan.  1:1-4.
·           Tuhan memberikan jawaban.  1:5-11.
·            Habakuk mengeluh bahwa orang jahat berhasil. 1:12-2:1.
·           Tuhan menjawab kembali.  2:1-20.
·           Habakuk memuji Allah dalam doa.  3:1-19.

9.        KITAB ZEFANYA

§  Penulis : Zefanya.
§  Waktu Penulisan : Antara 640 dan 612 SM.
§  Rentang Waktu : Tidak disebutkan,
§  Judul Kitab : Dari penulis kitab ini : Zafanya. Nama ini berarti “Yahwe melindungi”
§  Latar Belakang:  Zefanya melayani Yehuda selama tahun tahun sebelum kehancuran total tiba – yaitu saat Yosia muda menjadi raja. Yosia memulai sebagai seorang raja yang baik dan mengadakan reformasi meluas sampai ke akar-akarnya, kemungkinan dipengaruhi oleh nabi Zefanya. Akan tetapi, usaha- usaha ini tidaklah cukup, karena Yehuda jatuh semakin dalam di dalam dosa dan kemurtadan. Zefanya yang hidup semasa dengan Yeremia, bermukim di Yerusalem. Nubuatnya mengenai penghakiman Allah atas Yehuda baik yang akan segera jatuh, maupun dalam jangka panjang. Zefanya kemungkinan merupakan cicit Hizkia, raja Yehuda terdahulu.
§  Tempat Penulisan : Yehuda.
§  Mulanya Ditujukan Kepada : Terutama kepada Yehuda.
§  Isi : Kitab Zefanya merupakan pesan tentang penghakiman. Nabi ini dengan jelas sekali mengunakan 53 ayat dalam kitab ini untuk mengambarkan murka yang akan jatuh atas Yehuda, Filisten, Moab, Amon, Etiopia, dan Asyur.  Perhatian khusus diberikan atas dosa dan kehancuran yang akan datang atas Yerusalem. namun, berkat di masa depan tersedia bagi semua umat Allah, tidak peduli bangsa Yahudi ataupun kafir apabila mereka taat kembali berpaling kepada-Nya. Sisa-sisa bangsa Israel yang dijanjikan akan dipulihkan, dan akan ada sukacita diantara segala bangsa di bumi (pasal 3).
§  Kata Kunci : “Hari penghakiman Tuhan” ; “Sisa”. Zefanya dengan sungguh-sungguh menyerukan bahwa pembalasan dan kesucian memimpinnya untuk menyatakan penghakiman atas seluruh bangsa atas dosa-dosa mereka dalam “Hari Tuhan yang Besar” yang akan datang (pasal 1), Namun, Allah telah berjanji untuk mengangkat sebuah “sisa” umat yang akan dikumpulkan kembali dari seluruh ujung bumi untuk hidup dalam sukacita dan penghiburan dari Tuhan.
§  Tema :
o   Allah tidak berprasangka Ia membenci dosa dan mencintai ketaatan.
o   Allah inginkita mempunyai hati yang murni, dan tidak munafik, dengan penampilan luar yang menunjukkan kesalehan.
o   Hari Tuhan yang akan datang akan membawa penghukuman jauh lebih hebat dari apa yang pernah diketahui dunia.
o   Sebuah hubungan yang diperbaharui dengan Allah tersedia bagi semua yang memilih hati yang sungguh-sungguh bertobat.
§  Garis Besar :
o   Penghukuman Allah atas Yehuda.  1:1-2:3.
o   Penghukuman Allah atas bangsa-bangsa disekitar Yehuda,  2:4-3:8.
o   Pemulihan Allah atas Yehuda.  3:9-20

10.    KITAB HAGAI

§  Penulis : Hagai
§  Waktu Penulisan : Sekitar 520 SM.
§  Rentang Waktu : Hampir mencapai 4 bulan.
§  Judul Kitab : Dari sang penulis kitab ini: Hagai.
§   Latar Belakang : Beberapa tahun setelah berlalu sejak Zarubabel (Gubernur) dan Yousa (Imam Besar)memimpin kembalinya bangsa Israel yang tertama dari pembuangan menuju Yerusalem untuk membangun kembali Bait Allah. Hagai telah tua. Tiba bersama mereka. Sekarang, kelompok kecil dengan cita-cita besar ini telah menemui saat-saat yang sulit. Mereka telah membiarkan pengaruh-pengaruh negatif dari pihak lawan dan sumber daya yang sangat sedikit mengecilkan hato mereka sampai pada titik menyerah, setelah mereka hanya dapat menyelesaikan pondasai dari Bait Allah. Kelalian bangsa Israel dalam pembangunan Bait Allah itu menjadi semakin buruk karena mereka lebih memperhatikan pembangunan rumah-rumah lebih bagus bagi mereka sendiri. Roh Tuhan turun atas nabi Hagai dan mendorongnya untuk membawa mereka kembali membangun Bait Allah.
§  Tempat Penulisan : Yehuda.
§  Mulanya ditujukan Kepada : Secara khusus kepada Zerubabel, namun juga kepada semua orang Yahudi yang kembali dari pembuangan ke Yerusalem.
§  Isi : Sang Penetua Hagai menasehati umat untuk bergairah dan berkomitmen atas pekerjaan untuk membangun kembali Bait Allah yang telah terhenti. Cara terbaik yang dapat diambil Hagai untuk melakukannya adalah memberi mereka sebuah gambaran sekitas atas apa yang hilang dari mereka — bahwa berkat turun atas mereka yang menaruh Allah lebih dahulu dalam hidup mereka, dan penglihatan akan adanya kemuliaan Allah yang memenuhi Bait Allah yang baru ketika telah diselesaikan. Akan tetapi, pesan yang penuh harapan ini bahkan masih mengandung teguran dan penghukuman atas dosa mereka. Zerubabel dan Yosua diperintahkan untuk mengizinkan kehadiran Allah membimbing kepemimpinan mereka atas umat Israel. PAda akhirnya, penegakan Kerajaan Allah yang kekal dinubuatkan, dimana Zerubabel akan dimuliakan atas bagian yang diambilnya dalam menolong menyelesaikan Bait Allah.
§  Kata Kunci : “Pemikiran yang berhati- hati”;”Kemuliaan”. Sebelum pembangunan kembali Bait Allah dapat diselesaikan, pertama-tama hati mereka perlu diperbaharui seperti yang dikatakan Allah kepada mereka, “Perhatikanlah keadaanmu” (1:7). Hagai mencari prioritas yang benar, yang akan berakhir dengan “kemuliaan: Allah memenuhi bait mereka yang baru. (2:7)
§  Tema :
o   Supaya sebuah pekerjaan dapat diselesaikan.
o   Maka pekerjaan tersebut perlu dimulai terlebih dahulu.
o   Pekerjaan yang selesai separuh jalan adalah pekerjaan yang tidak selesai.
o   Jika kita menyerahkan jalan kita kepada Allah, Ia akan memimpin dan memberkati langkah kita.
o   Kita harus menghindari situasi yang berkompromi.
o   Kadang-kadang kita merasa puas dengan sesuatu yang baik saja, sementara kita mempunyai kemampuan mendapatkan yang terbaik.
o   Kemakmuran dan standar kesuksesan lainnya tidak memberi rasa puas yang tahan lama ketika kita menaruh segala kepentingan kita di atas kepentingan Allah.
§  Garis Besar :
o   Pengumuman Hagai atas pesan Allah untuk membangun kembali Bait-Nya.  1:1-2:1a.
o   Kemuliaan Bait Allah yang baru,  2:1-b-10.
o   Janji adanya berkat.  2:11-20.
o   Kemenangan Allah dan penghargaan atas Zerubabel.  2:21-24.

11.    KITAB ZAHKARIA

§  Penulis : Zakharia.
§  Waktu Penulisan : Antara 520 dan 518 SM. Pasal 1-8; pasal 9-14 ditulis beberapa tahun kemudian, kemungkinan antara 480 dan 470 SM.
§  Rentang Waktu : Pasal 1-8 mencakup sekitar 2 tahun selama pembangunan kembali bait Allah. Pasal 9-14 mencakup 10 tahun setelah Bait Allah telah selesai.
§  Judul Kitab : Dari sang penulis buku ini: Zakharia. Nama ini berarti:”Allah mengigat”.
§  Latar Belakang : Sektar 2 bulan setelah pesan pertama yang disampaikan Hagao ke Yerusalem, Zakharia memulai pelayanan serupa, Zakharia adalah putera Berekhya dan cucu Ido yang berada diantara para orang-orang buang yang kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Zerubabel. Pesan Zakharia bagi pembangunan kembali Bait Allah berisi dorongan semangat, penghiburan, dan penghukuman.
§  Tempat Penulisan : Yerusalem.
§  Mulanya Ditujukan Kepada : Bangsa Israel yang telah dipulihkan.
§  Isi : Pesan Zakharia dimulai dengan serangkaian penglihatan di malam hari, yang memberikan penghiburan kepada umat Allah dalam membangun kembali Bait Allah, dan penghukuman terhadap rakyat dan bangsa yang tidak taat. Zakharia bersama-sama dengan Hagai yang lebih tua menasehati rakyat untuk menyelsesaikan pembangunan Bait Allah (yang dapat mereka selesaikan dalam waktu sekitar 4 tahun) dan mendorong mereka untuk berjalan lebih dekat dalam ketaatan kepada Allah. Pengabdian rakyat atas tugas tersebut meningkat ketika akhirnya mereka disadarkan behawa kemuliaan Allah tidak dapat embali ke Bait-Nya bila Bait itu sendiri tidak ada. Nubuat Zakharia tentang sang Mesias termasuk cangan yang benar (pasal 6); pawai kemenangan memasuki Yerusalem di atas seekor anak keledai (pasal 9) dan penghianatan untuk 30 keping uang perak (pasal 11). Kitab ini ditutup dengan Hari Tuhan dan pemulihan atas Israel.
§  Kata Kunci : “Ketaatan”; “Sang Mesias”. Zakharia membuat bangsa itu mengetahui bahwa berkat di masa depan bergantung pada “kettatan” mereka kepada Allah dan FirmanNya. Kedatangan “Sang MEsias” merupakan inti dati Kitab ini: kekuatan-Nya, penghianatan terhadap-Nya, dan kerajaan-Nya.
§  Tema :
o   Jalan Allah bukan saja untuk kepentingan Allah tetapi juga untuk kita sendiri.
o   Kita tidak perlu takut akan rintangan bila kita berada dipihak Allah.
o   Allah inginkan tindakan murni, tetapi lebih mengingikan motivasi murni dari tindakan kita, Seorang yang mengasihi Tuhan juga akan mengasihi dan memiliki belas kasihan kepada orang lain.
o   Rencana penebusan Allah (melalui Yesus Kristus) telah ditetapkan sejak saat dosa masuk ke dunia pertama kali.
§  Garis Besar :
o   Zakharia menyerukan panggilan Allah untuk bertobat.  1:1-6.
o   Zakharia mendapat delapan penglihatan dari Tuhan.  1:7-6:8
o   Yosua dimahkotai   6:9-15. Allah mencari ketaatan, bukan kemunafikan  7:1-14.
o   Tuhan janjikan berkat bagi Israel.  8:1-23. Musuh-musuh Israel dihukum.  9:1-8.
o   Kedatangan Sang Mesias dan pemerintahan-Nya.  9:0-14:21

12.    KITAB MALEAKHI

§  Penulis : Maleakhi
§  Waktu Penulisan : Antara 450 dan 400 SM.
§  Rentang Waktu : Sekitar 7 tahun.
§  Judul Kitab : Dari sang penulis kitab : Maleakhi, Nama ini berarti “Utusanku”
§  Latar Belakang : Sekarang Bait Allah telah selsai dibangun. Pelayanan Hagai dan Zakharia selesai, namun nubuat berlanjut melalui Maleakhi dan nabi semasanya, Nehemia. Sekali lagi bangsa ini jatuh ke dalam berbagai macam dosa: perceraian; perkawinan campur dengan pasangan yang menyembah ilah asing; mengabaikan Bait Allah dan persembahan perpuluhan; kepemimpinan yang tidak takut Allah; dan keacuhan. 100 tahun telah berlalu sejak bangsa Yahudi kembali ke Yerusalem dan sekarang umat Allah berkecil hati karena masa pencobaan kemarau dan kelaparan.
§  Tempat Penulisan : Yerusalem.
§  Mulanya Ditujukan Kepada : Seluruh bangsa Israel, tetapi khususnya kepada sisa-sisa bangsa Israel yang kembali dari penawanan di Babel.
§  Isi : Nabi Meleakhi membawa pesan oenghukuman atas umat karena mereka tidak juga belajar dari dosa mereka di masa lampau. Dalam sebuah percakapan dengan Allah, dosa dan ketidakpedulian umat diperingatkan, Maleakhi berbeda dari kitab-kitab yang lain karena merupakan satu-satunya kitab nubuat yang berakhir bukan dengan pelepasan melainkan penghukuman. Umat manusia hanya membuat kemajuan rohani yang sangat sedikit selama bertahun-tahun yang telah lewat sehingga Perjanjian Lama pun berakhir dengan perkataan “kutuk”. Akan tetapi, perkataan ini mengandung janji bahwa Elia akan datang dan memulihkan hati bapa=bapa/ Ini semua digenapi dengan datangnya Yohanes Pembaptis yang menyiapkan jalan bagi Yesus Kristus, 400 tahun setelah pesan ini disampaikan oleh Maleakhi.
§  Kata Kunci :  ”Perpuluhan”; “Persiapan”. Ketika umat tidak memberi perpuluhan, mereka sebenarnya merampok Allah apa yang menjadi hak- Nya (3:8-9). Namun, mereka berhutang kepada Allah lebih dari sekedar uang mereka; mereka juga berhutang waktu, talenta dan pujian. Sebagian dari pelayanan Maleakhi adalah mempersiapkan hati umat Allah dan jalan bagi Yohanes Pembaptis yang kemudian mempersiapkan bagi sang Mesias, YesusKristus Tuhan kita.
§  Tema:
o   Mengingat kemenangan-kemenangan Allah di masa lalu akan memnabtu kita di masa sekarang ketika kita membutuhkan pertolongan.
o   Memberi kepada Allah dan pekerjaan-nya adalah sebuah kehormatan, dan bukan hukuman.
o   Tidak peduli sekeras apa pun kita berusaha, kita tidak akan pernah dapat melebihi semua yang telah Allah berikan kepada kita.
o   Dosa tidak mungkin dilupakan atau diabaikan.
o   Allah mempunyai rencana dengan melibatkan seluruh sejarah di dalamnya.
§  Garis Besar :
o   Kasih Allah terhadap Israel.  1:1-5.
o   Israel mencemari korban-korban.  1:6-14.
o   Kemurkaan Allah terhadap imam.  2:1-9.
o   Dosa Israel menunjukkan penghinaan terhadap Allah.  2:10-3:15.
o   Janji dan balasan bagi mereka yang takut akan Allah.  3:16-4:6

1 komentar: