BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Kepercayaan yang menyimpang dari
ajaran Kristen jaman sekarang bukan hanya dengan adanya penyembahan kepada
dotu-dotu yang dipercaya oleh masyarakat sekitar, yang adalah nenek moyang yang
telah mendahului mereka. tetapi juga kepada kepercayaan terhadap Minyak Urapan.
Dalam denominasi gereja yang berkembang dan berada pada saat ini ada satu
denominasi gereja yang menyebut diri mereka “Tiberias”. Denominasi gereja yang
satu ini memiliki perkembangan yang sangatlah pesat dengan memiliki umat yang
cukup banyak, gereja Tiberias didirikan oleh seorang pendeta yang bersaksi
sudah pernah naik ke sorga dan pernah bertemu dengan Yesus, Yaitu Pdt.Pariadji.
Dia bersaksi bahwa Yesus memberikan mandat kepada dia untuk mempersiapkan umat
di dunia yang siap untuk masuk surga. Dalam salah satu ajaran dari gereja
Tiberias adalah kepercayaan akan “Minyak Urapan” dan “perjamuan kudus” yang
mereka percayai dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada dalam tubuh
mereka dan juga dapat menolak resesi Ekonomi, kuasa setan-setan dll.
Kepercayaan tentang hal ini bisa disebut dengan Sinkritisme Modern.
I.2
Rumusan Masalah
1. Apakah kepercayaan yang ada di Minyak Urapan dan
Perjamuan Kudus ?
2. Benarkah Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus dapat menyembuhkan
segala penyakit, menolak resesi ekonomi, menolak kuasa setan ?
I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang kami lakukan agar
pembaca dapat mengetahui bahwa bukan hanya Sinkritisme terhadap batu-batu,
pohon-pohon, tetapi juga terhadap kepercayaan kepada Minyak urapan dan
Perjamuan kudus.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Minyak urapan
Minyak urapan
berasal dari dua kata Ibrani “shemen” yang berarti fat,oil (gemuk, minyak badan).
Kata lashemen dapat juga berarti : fatness, olive oil. Jadi minyak urapan ini
digunakan khusus untuk pengurapan yang sifatnya adalah kudus sehingga menjadi
khusus untuk urapan dan bukan untuk lain-lain.
Minyak urapan muncul pertama kali dalam kitab
Keluaran 25:6 “minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk
ukupan dari wangi-wangian”. Minyak urapan merupakan salah satu bagian penting
dalam kemah Suci seperti bendera indonesiaku tercinta yang didirikan oleh Musa
dipadang gurun. Minyak urapan bukan terdiri dari satu jenis bahan tetapi
racikan dari berbagai rempah-rempah dan yang menarik adalah bahwa rempah-rempah itu dipungut dari
persembahan khusus umat Allah.
Tetapi jaman sekarang penggunaan dari minyak urapan
itu telah melenceng dari apa yang seharusnya. Dalam PB tercantum bahwa para
murid menymbuhkan dan mengusir setan menggunakan Minyak tetapi minyak itu
hanyalah “media” untuk menyalurkan kuasa Allah, akan tetapi pemahaman tentang
Minyak Urapan saat ini, dalam pola pikir jemaat Tiberias. Minyak Urapan
bukanlah hanya sekedar “media” tetapi mereka percaya bahwa Minyak itu memang
sudah sebagai penyembuh mereka.
Sinkritisme Modern yang terjadi tentang pemahaman
minyak urapan ini adalah orang-orang sudah berpusat akan Minyak Urapan ini.
Ketika mereka merasakan sakit, mereka tidak lagi berdoa kepada Tuhan tetapi
mereka hanya mengoleskan Minyak Urapan itu ke bagian tubuh yang merasa sakit
dan mereka percaya bahwa ketika mereka menggunakan Minyak itu ke tubuh mereka,
mereka akan beroleh kesembuhan. Sudah terjadi pergeseran akan pengertian yang
sebenarnya dari ajaran yang ada di Alkitab.
Anggota jemaat Tiberias saat ini mempercayai bahwa
Minyak Urapan adalah sumber akan kesembuhan mereka, menjadi sebagai obat dalam
berbagi penyakit yang mereka derita. Mulai dari penyakit yang ringan sampai
penyakit yang berat.
Sinkritisme yang terjadi dari Minyak Urapan ini
sudah menjadi realitas yang bisa kita lihat dengan mata kepala kita sendiri.
Kebanyakan orang sudah menganggap bahwa minyak ini dapat menyembuhkan segala
penyakit yang diderita mereka.
II.1
Roti Perjamuan
Ajaran Tiberias
berbeda dengan Ajaran GMIM dalam perjamuan Kudus. Mereka memegang Prinsip
Transubstansiasi, mereka percaya bahwa Roti perjamuan adalah benar-benar tubuh
Kristus. Karena dalam pembacaan persiapan memakan Roti, pendeta yang memimpin
persekutuan berkata “Perjamuan ini benar-benar tubuh benar-benar darah Yesus
bukan LAMBANG”.
Pemahaman
tentang Roti perjamuan bahwa disaat mereka makan Roti dan minum anggur terjadi
pengampunan dosa, karya keselamatan terjadi, dan kesembuhan terjadi. Dan hanya
dengan makan dan minum anggur jemaat bisa hidup kudus, Dan juga memberi
keluarga keselamatan.
Roti perjamuan benar-benar adalah tubuh Kristus
bukan sekedar lambang. Karena dipercaya memberi keselamatan bagi keluarga dan
hidup kekal dalam kerajaan sorga untuk menyempurnakan tubuh agar selalu sehat
sempurna. Dan juga kepercayaan untuk menyempurnakan roh dan jiwa agar
dibangkitkan di akhir zaman, agar tidak terkapar sakit. Dan tidak kena kutuk
kemiskinan, penyakit, penderitaan, kesengsaraan, kebangkrutan, kegagalan.
Itulah isi pengakuan Iman anggota Tiberias sebelum mereka memakan roti
perjamuan itu.
II.3 Anggur Perjamuan
Kepercayaan anggur yang dipercayai anggur itu
sendiri menjadi benar-benar darah Kristus, dan anggur itu memberikan
pengampunan atas dosa-dosa, menolak dosa-dosa, setan-setan dan segala
perbuatannya.
Kepercayaan jemaat Tiberias, sangatlah menarik karena
sebelum mereka meminum anggur tersebut mereka menyebutkan pengakuan Iman
tentang anggur itu, mereka menyebutkan bahwa anggur itu mempunyai kepercayaan
“dapat menolak roh-roh perdukunan, santet, mantra, hipnotis, roh orang mati,
Roh penyembahan orang berhala, nabi-nabi palsu, rasul-rasul palsu,
pendeta-pendeta palsu, roh-roh antikristus” dan juga “kami menolak dalam nama
Yesus roh persinahan, percabulan, kenajisan, perselingkuhan, poligami, agar
keluarga kami kudus dan diberkati, roh iri hati, dengki, amarah, sakit hati,
dan akar pahit, kami tolak dalam nama Yesus”
Mereka juga mempercayai bahwa anggur yang diubah menjadi
darah Kristus mempunyai kuasa darah Yesus untuk menyucikan dan menguduskan dan
dimateraikan sehingga nama mereka tercatat di kitab kehidupan.
Sampai-sampai anggur ini dianggap sebagai obat yang dapat
menyembuhkan segala macam penyakit. Pada saat menyebutkan pengakuan iman mereka
menyebutkan “Sakit kepala, migran, batuk, pendarahan, kista, miyon, kanker,
tumor, hepatitis, darah tinggi, darah rendah, sehingga darah kami menjadi
normal, jantung, ginjal, cuci darah, sakit paru-paru, TBC, sesak napas, asma,
liver, virus, kuman, bakteri, yang merusak dan menganggu, apapun penyakit kami,
kami Tolak dalam nama Yesus”
Juga mereka percaya bahwa anggur itu dapat
mensejahterahkan sehingga dalam pengakuan mereka, mereka menyebutkan “menolak
segala kemiskinan, gagal, bangkrut, kerugian, hutang-hutang pribadi, resesi
ekonomi, hidup kami diberkati Tuhan, kuasa perjamuan kudus, sehingga kami
menjadi orang mulia, sehingga kami diangkat kesorga, dengan kuasa Roh kudus,
kami menerima roh majikan, naik bukan turun, kepala bukan ekor, karir, jabatan,
ekonomi diberkati, studi diberkati, menjadi cerdas, pandai, pinter, sehat,
unggul sehingga mendapat juara dan beasiswa, inilah darah Yesus yang mengangkat
saya menjadi anak Yesus yang sehat sempurna”. Pemahaman mereka tentang anggur
perjamuan sudah bergeser dari pemahaman yang kita anut selama ini, mereka sudah
menaruh kepercayaan kepada anggur ini, bahwa dengan anggur ini mereka sudah
sembuh, bisa sukses, menjadi orang yang kudus dll.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Dengan
penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa praktek ini bisa
disebut Agama Suku Modern. Karena menurut pandangan kami kelompok, praktek
perjamuan Kudus yang mereka lakukan itu sudah sama seperti menganggap Roti dan
Anggur sebagai jimat atau Obat-obatan , penolak bala, penolak kemiskinan, bisa
membuat sukses, bisa membuat menjadi pandai dll. Dan juga mereka mempunyai
kepercayaan bahwa mereka dianggap dan hidup kudus setelah makan roti dan minum
anggur dalam perjamuan mereka. Kepercayaan mereka bukan didasarkan kepada iman
akan tetapi mereka sudah lebih berpatokan kepada roti dan anggur itu sendiri,
dan juga mereka sangat menjunjung sosok seorang Pariadji sebagai tokoh utama
Tiberias. Selain kepercayaan terhadap roti dan anggur mereka juga percaya
kepada “Minyak Urapan” yang diimani sebagai jimat yang dapat membawa perubahan,
bahkan memberikan khasiat ajaib dalam menyembuhkan, mengusir setan, dll. Dari
hal-hal yang demikian terkesan bahwa Tiberias melahirkan unsur Sinkritisme
Modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar