Selasa, 12 Mei 2015

Agama Suku Modern (Pemahaman yang salah tentang Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus Jemaat Tiberias)



BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Kristen jaman sekarang bukan hanya dengan adanya penyembahan kepada dotu-dotu yang dipercaya oleh masyarakat sekitar, yang adalah nenek moyang yang telah mendahului mereka. tetapi juga kepada kepercayaan terhadap Minyak Urapan. Dalam denominasi gereja yang berkembang dan berada pada saat ini ada satu denominasi gereja yang menyebut diri mereka “Tiberias”. Denominasi gereja yang satu ini memiliki perkembangan yang sangatlah pesat dengan memiliki umat yang cukup banyak, gereja Tiberias didirikan oleh seorang pendeta yang bersaksi sudah pernah naik ke sorga dan pernah bertemu dengan Yesus, Yaitu Pdt.Pariadji. Dia bersaksi bahwa Yesus memberikan mandat kepada dia untuk mempersiapkan umat di dunia yang siap untuk masuk surga. Dalam salah satu ajaran dari gereja Tiberias adalah kepercayaan akan “Minyak Urapan” dan “perjamuan kudus” yang mereka percayai dapat menyembuhkan penyakit-penyakit yang ada dalam tubuh mereka dan juga dapat menolak resesi Ekonomi, kuasa setan-setan dll. Kepercayaan tentang hal ini bisa disebut dengan Sinkritisme Modern.

I.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kepercayaan yang ada di Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus ?
2. Benarkah Minyak Urapan dan Perjamuan Kudus dapat menyembuhkan segala penyakit, menolak resesi ekonomi, menolak kuasa setan ?
I.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang kami lakukan agar pembaca dapat mengetahui bahwa bukan hanya Sinkritisme terhadap batu-batu, pohon-pohon, tetapi juga terhadap kepercayaan kepada Minyak urapan dan Perjamuan kudus.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Minyak urapan
 Minyak urapan berasal dari dua kata Ibrani “shemen” yang berarti fat,oil (gemuk, minyak badan). Kata lashemen dapat juga berarti : fatness, olive oil. Jadi minyak urapan ini digunakan khusus untuk pengurapan yang sifatnya adalah kudus sehingga menjadi khusus untuk urapan dan bukan untuk lain-lain.
Minyak urapan muncul pertama kali dalam kitab Keluaran 25:6 “minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian”. Minyak urapan merupakan salah satu bagian penting dalam kemah Suci seperti bendera indonesiaku tercinta yang didirikan oleh Musa dipadang gurun. Minyak urapan bukan terdiri dari satu jenis bahan tetapi racikan dari berbagai rempah-rempah dan yang menarik  adalah bahwa rempah-rempah itu dipungut dari persembahan khusus umat Allah.
Tetapi jaman sekarang penggunaan dari minyak urapan itu telah melenceng dari apa yang seharusnya. Dalam PB tercantum bahwa para murid menymbuhkan dan mengusir setan menggunakan Minyak tetapi minyak itu hanyalah “media” untuk menyalurkan kuasa Allah, akan tetapi pemahaman tentang Minyak Urapan saat ini, dalam pola pikir jemaat Tiberias. Minyak Urapan bukanlah hanya sekedar “media” tetapi mereka percaya bahwa Minyak itu memang sudah sebagai penyembuh mereka.
Sinkritisme Modern yang terjadi tentang pemahaman minyak urapan ini adalah orang-orang sudah berpusat akan Minyak Urapan ini. Ketika mereka merasakan sakit, mereka tidak lagi berdoa kepada Tuhan tetapi mereka hanya mengoleskan Minyak Urapan itu ke bagian tubuh yang merasa sakit dan mereka percaya bahwa ketika mereka menggunakan Minyak itu ke tubuh mereka, mereka akan beroleh kesembuhan. Sudah terjadi pergeseran akan pengertian yang sebenarnya dari ajaran yang ada di Alkitab.
Anggota jemaat Tiberias saat ini mempercayai bahwa Minyak Urapan adalah sumber akan kesembuhan mereka, menjadi sebagai obat dalam berbagi penyakit yang mereka derita. Mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang berat.
Sinkritisme yang terjadi dari Minyak Urapan ini sudah menjadi realitas yang bisa kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. Kebanyakan orang sudah menganggap bahwa minyak ini dapat menyembuhkan segala penyakit yang diderita mereka.
II.1 Roti Perjamuan
            Ajaran Tiberias berbeda dengan Ajaran GMIM dalam perjamuan Kudus. Mereka memegang Prinsip Transubstansiasi, mereka percaya bahwa Roti perjamuan adalah benar-benar tubuh Kristus. Karena dalam pembacaan persiapan memakan Roti, pendeta yang memimpin persekutuan berkata “Perjamuan ini benar-benar tubuh benar-benar darah Yesus bukan LAMBANG”.
            Pemahaman tentang Roti perjamuan bahwa disaat mereka makan Roti dan minum anggur terjadi pengampunan dosa, karya keselamatan terjadi, dan kesembuhan terjadi. Dan hanya dengan makan dan minum anggur jemaat bisa hidup kudus, Dan juga memberi keluarga keselamatan.
                Roti perjamuan benar-benar adalah tubuh Kristus bukan sekedar lambang. Karena dipercaya memberi keselamatan bagi keluarga dan hidup kekal dalam kerajaan sorga untuk menyempurnakan tubuh agar selalu sehat sempurna. Dan juga kepercayaan untuk menyempurnakan roh dan jiwa agar dibangkitkan di akhir zaman, agar tidak terkapar sakit. Dan tidak kena kutuk kemiskinan, penyakit, penderitaan, kesengsaraan, kebangkrutan, kegagalan. Itulah isi pengakuan Iman anggota Tiberias sebelum mereka memakan roti perjamuan itu.
II.3 Anggur Perjamuan
            Kepercayaan anggur yang dipercayai anggur itu sendiri menjadi benar-benar darah Kristus, dan anggur itu memberikan pengampunan atas dosa-dosa, menolak dosa-dosa, setan-setan dan segala perbuatannya.
            Kepercayaan jemaat Tiberias, sangatlah menarik karena sebelum mereka meminum anggur tersebut mereka menyebutkan pengakuan Iman tentang anggur itu, mereka menyebutkan bahwa anggur itu mempunyai kepercayaan “dapat menolak roh-roh perdukunan, santet, mantra, hipnotis, roh orang mati, Roh penyembahan orang berhala, nabi-nabi palsu, rasul-rasul palsu, pendeta-pendeta palsu, roh-roh antikristus” dan juga “kami menolak dalam nama Yesus roh persinahan, percabulan, kenajisan, perselingkuhan, poligami, agar keluarga kami kudus dan diberkati, roh iri hati, dengki, amarah, sakit hati, dan akar pahit, kami tolak dalam nama Yesus”
            Mereka juga mempercayai bahwa anggur yang diubah menjadi darah Kristus mempunyai kuasa darah Yesus untuk menyucikan dan menguduskan dan dimateraikan sehingga nama mereka tercatat di kitab kehidupan.
            Sampai-sampai anggur ini dianggap sebagai obat yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Pada saat menyebutkan pengakuan iman mereka menyebutkan “Sakit kepala, migran, batuk, pendarahan, kista, miyon, kanker, tumor, hepatitis, darah tinggi, darah rendah, sehingga darah kami menjadi normal, jantung, ginjal, cuci darah, sakit paru-paru, TBC, sesak napas, asma, liver, virus, kuman, bakteri, yang merusak dan menganggu, apapun penyakit kami, kami Tolak dalam nama Yesus”
            Juga mereka percaya bahwa anggur itu dapat mensejahterahkan sehingga dalam pengakuan mereka, mereka menyebutkan “menolak segala kemiskinan, gagal, bangkrut, kerugian, hutang-hutang pribadi, resesi ekonomi, hidup kami diberkati Tuhan, kuasa perjamuan kudus, sehingga kami menjadi orang mulia, sehingga kami diangkat kesorga, dengan kuasa Roh kudus, kami menerima roh majikan, naik bukan turun, kepala bukan ekor, karir, jabatan, ekonomi diberkati, studi diberkati, menjadi cerdas, pandai, pinter, sehat, unggul sehingga mendapat juara dan beasiswa, inilah darah Yesus yang mengangkat saya menjadi anak Yesus yang sehat sempurna”. Pemahaman mereka tentang anggur perjamuan sudah bergeser dari pemahaman yang kita anut selama ini, mereka sudah menaruh kepercayaan kepada anggur ini, bahwa dengan anggur ini mereka sudah sembuh, bisa sukses, menjadi orang yang kudus dll.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
            Dengan penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa praktek ini bisa disebut Agama Suku Modern. Karena menurut pandangan kami kelompok, praktek perjamuan Kudus yang mereka lakukan itu sudah sama seperti menganggap Roti dan Anggur sebagai jimat atau Obat-obatan , penolak bala, penolak kemiskinan, bisa membuat sukses, bisa membuat menjadi pandai dll. Dan juga mereka mempunyai kepercayaan bahwa mereka dianggap dan hidup kudus setelah makan roti dan minum anggur dalam perjamuan mereka. Kepercayaan mereka bukan didasarkan kepada iman akan tetapi mereka sudah lebih berpatokan kepada roti dan anggur itu sendiri, dan juga mereka sangat menjunjung sosok seorang Pariadji sebagai tokoh utama Tiberias. Selain kepercayaan terhadap roti dan anggur mereka juga percaya kepada “Minyak Urapan” yang diimani sebagai jimat yang dapat membawa perubahan, bahkan memberikan khasiat ajaib dalam menyembuhkan, mengusir setan, dll. Dari hal-hal yang demikian terkesan bahwa Tiberias melahirkan unsur Sinkritisme Modern.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar